Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyikapi Pelaku Pembunuhan (NF), Belajar dari Kasus Mary Bell

11 Maret 2020   22:23 Diperbarui: 11 Maret 2020   22:32 2219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak kehilangan kasih sayang orang tua. Sumber: wowmenariknya.com

***

Mengapa remaja 15tahun bisa membunuh? Tentu ada banyak faktor yang menyebabkan mengapa ia menjadi pembunuh.

 Diketahui bahwa NF tinggal bersama ibu tiri, adik tirinya yang berusia 5 tahun, dan ayahnya yang saat terjadi pembunuhan sedang berada di luar kota.

Menurut tetangganya, kehidupan keluarga NF tampak baik-baik saja.

Pakar Grafolog, Deborah Dewi menganalisis secara khusus tulisan tangan dan coretan NF menunjukkan kesedihan, kemarahan, gambar diri yang tidak stabil, sangat sensitif terhadap penolakan, memiliki intensitas emosi yang sangat kuat, berubah-ubah, serta agresif. Sumber.

NF pun pernah menuliskan curhatan di secarik kertas.

"Mau siksa bayi? ()Dengan senang hati. ()Nggak Tega atau nggak mau. Jelaskan mengapa."

"Tidak membenci, hanya saja aku tenggelam dalam emosi."

"I'm the teen that couldn't, control of emotional (saya remaja yang tidak bisa mengontrol emosi)."

"I Will always love you. Who? Unknown (saya akan selalu mencintaimu? siapa? tidak diketahui)."

Melihat latar kehidupan dan curhatan NF, saya selaku perempuan yang pernah mengalami remaja pula bisa seperti merasakan apa yang dirasakan NF sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun