Mohon tunggu...
Sari Istiqomah
Sari Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mengajar

istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengetahui Cara Pembuatan Tahu Ala Bapak Sur

18 Agustus 2021   13:37 Diperbarui: 18 Agustus 2021   13:41 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahu merupakan salah satu produk olahan yang menggunakan kacang kedelai yang mempunyai segmen pasar yang cukup luas. Tahu pun punya beberapa jenis contohnya seperti : Tahu pong, Tahu kuning, Tahu kepel, dan Perkedel tahu. Tahu juga merupakan makanan tradisional bagi masyarakat Indonesia sebagai makanan sumber protein yang bermutu tinggi. Tahu juga menjadi makanan yang sangat diminati masyarakat Indonesia  karena mempunyai rasa yang enak dan khas serta harga juga jauh lebih terjangkau.

Limbah tahu juga dapat dimanfaatkan.

Limbah tahu dibagi menjadi dua yaitu limbah padat dan limbah basah, limbah padat biasanya diolah menjadi: Oncom, Tempe gembus, dan kerupuk. Untuk limbah basah biasa diolah menjadi : Cuka manis dan Pupuk tanaman. Bapak Sur adalah salah satu Produsen Tahu yang berada di desa Jatisumo, sambung macan ini dan sudah lama mengolah produksi tahu selama 10 Tahun lebih lamanya. Beliau juga telah memasarkan produk ini cukup luas dan produk ini juga sampai ke keluar daerah sragen. Tahu ini memliki beberapa proses pembuatan : Penyortiran, Perendaman, Penggilingan, Pendidihan, Penyaringan, Pencetakan Dan Perebusan. Berikut penjelasan beberapa proses pembuatan tahu :

- Penyortiran biji kedelai : Dalam proses ini biji kedelai yang akan diolah, disortir terlebih dahulu, dengan cara meletakan biji kedelai ini di tampah, kemudian di ayak hingga terpisah mana biji yang baik dan mana biji yang rusak, kemudian biji yang baik akan dicuci dan tiriskan.

- Perendaman : Setelah biji kedelai yang baik sudah ditiriskan, kurang lebih biji kedelai ini ditimbang dengan berat 3 kg / ember. Setelah itu biji kedelai tersebut akan direndam selama 6 -12 jam, pada tempat produksi tahu bapak ini perendaman biji kedelai dilakukan selama 8 jam. Proses ini dilakukan supaya biji kedelai ini menyerap air, lebih lunak dan kulit dari biji kedelai ini mudah terkelupas. Setelah kulit biji kedelai mudah terkelupas, cara mengeluasnya dengan cara meremas-remas biji kedelai ini didalam air supaya biji kedelai ini bersih dari kulit tersebut. 

- Penggilingan : Biji kedelai yang sudah direndam dan sudah mengembang ditambahkan air panas untuk dilakukan proses penggilingan. Cara pemberian air panas ini dilakukan untuk menggilangkan bau langu yang dihasilkan setelah proses perendaman. Penggilingan ini dilakukan dengan diesel yang sudah dihubungkan dengan penggiling. Setelah digiling, dihasilkan bubur putih kedelai. 

- Pendidihan : Setelah digiling , bubur kedelai dimasukkan kedalam wajan besar dan dipanaskan. Selama proses ini bubur kedelai ditambahkan air agar bubur kedelai ini tidak terlalu kental. Proses ini dilakuan selama 15 -30 menit. Dan selama pendidihan ini bubur kedelai perlu diaduk agar busa tidak tumpah.

- Penyaringan : Setelah dari tahap pendidihan,maka bubur tahu yang sudah mendididh ini disaring agar mendapatkan sari tahu menggunakan selembar kain berkali-kali, hingga didapatkan sri kedelai yang optimal dan bila perlu diberikan air cuka sehingga dihasilkan gumpalan sari kedelai.

- Pencetakan : Gumpalan dari saringan tersebut kemudian diletakan pada koyak kayu yang selanjutnya akan ditekan dengan batu hingga ampas tersebut berbentuk kotak dan padat kurang lebih selama 5 menit. Setelah padat gumpalan saringan tersebut dipotong sesuai dengan ukuran 5cm x 5cm atau sesuai dengan pesanan.

- Perebusan : Sebelum dipasarkan ke pasar atau ke pengepul, maka tahu tersebut di rebus terlebih dahulu dan setelah itu didiamkan didalam air rebusan agar tahu yang akan dijual akan tetap awet secaara alami. Dalam proses ini dapat ditambahakan kunyit atau garam agar berwarna dan berasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun