Mohon tunggu...
Sari Aquarius
Sari Aquarius Mohon Tunggu... Pustakawan - Pelukis dan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hal terbaik dan terindah di dunia ini tidak bisa dilihat atau didengar, tapi harus dirasakan dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rekor Tak Terkalahkan Liverpool Selama 68 Pertandingan di Kandang Pecah

22 Januari 2021   09:03 Diperbarui: 22 Januari 2021   09:12 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: twitter.com/lfc

Liverpool menelan kekalahan 0-1 dari Burnley, Dengan hasil tersebut Liverpool pun harus rela tren positif mereka yang selalu menang dalam 68 pertandingan di Anfield pecah dalam pertandingan Liga Premier pada jumat jam 03.00 dinihari tadi.

Gol semata wayang dicetak oleh Barnes melalui titik penalti pada menit ke 83

Tendangan bebas Ashley Barnes yang terlambat membantu Burnley menjadi tim pertama yang menang melawan Liverpool di Anfield. Sebelumnya catatan liverpool di Anfield mereka telah melakoni 68 pertandingan tak terkalahkan, termasuk 55 kemenangan dan 13 seri, dan rekor positif itu harus kandas setelah Liverpool gagal memenangkan pertandingan kelima berturut-turut dan gagal mencetak gol pertandingan keempat berturut-turut. Alhasil mereka pun tertinggal enam poin dari Man United.

Striker Ashley Barnes lolos dari area penalti usai menerima umpan tinggi dari kawannya Pada menit ke 82. Penjaga gawang Alisson keluar perlahan dan meninju bola, namun malah membentur bahu Barnes di kaki. Wasit Mike Dean segera meniup penalti dan VAR tidak mengubah keputusan ini. Barnes sendiri melakukan tendangan penalti ke pojok kanan bawah, Alisson memang menangkap bola ke arah yang benar namun dia tidak berhasil menghalau bola. Setelah menjadi satu-satunya tim yang mencetak satu poin di Anfield musim lalu, Burnley musim ini telah merebut ketiga poin tersebut dari tuan rumah Liverpool.

Menguasai bola sebanyak 72%, menyelesaikan 27 tembakan dan crossing 40 tembakan, Liverpool tidak mendapatkan apa-apa. Khususnya bek Trent Alexander-Arnold mengoper 18 bola dari live ball, yang kesemuanya tidak akurat mengarah ke posisi rekan satu timnya. Dan Burnley hanya membutuhkan enam tembakan untuk mencetak gol penentu. Sebelum pertandingan ini, Burnley adalah satu-satunya tim yang tidak mencetak gol di Premier League setelah menit ke-80. Namun, statistik pra-pertandingan tidak ada artinya.

Burnley masih sama di bawah Sean Dyche - pelatih terlama dengan klub Liga Premier saat ini. Mereka tidak membutuhkan banyak kendali, tetapi kejutan selalu tak terduga. Burnley memenangkan pertandingan pertama mereka melawan Arsenal sejak 1974.

Sejak mengalahkan tuan rumah Crystal Palace 7-0 pada 19 Desember lalu, selepas itu Liverpool hanya bisa mencetak satu gol dalam lima pertandingan. Mereka tak berkembang selama 438 menit berturut-turut, dengan 87 penyelesaian. Rekor mencetak gol ini merupakan yang terburuk sejak musim 1999-2000 di bawah Gerard Houllier.

Sebelum pertandingan, Klopp mengkhawatirkan gelandang Ben Mee, James Tarkowski dan kiper Nick Pope. Trio ini adalah jantung dari bek Burnley, ketika mereka hanya kebobolan lima gol dalam 11 pertandingan yang dimainkan berdampingan. Mereka melakukannya dengan baik, meskipun Mee melakukan kesalahan yang menghasilkan peluang terbaik bagi Liverpool. Menit 43, Mee mengoper dari tengah ke Paus tapi gagal. Divock Origi mencurinya dan bergegas turun menghadapi kiper. Striker Liverpool melepaskan tembakan ke pojok tinggi hingga membentur mistar gawang, lalu Pope memeluk bola. Di laga utama pertama musim ini, Origi tak bisa memenuhi pertaruhan Klopp.

Pope adalah pahlawan Burnley dengan refleks cepat kilat untuk menangkap tembakan Salah di pojok dekat menit 60. Ia juga menepis tembakan Origi, Andy Robertson, Trent Alexander-Arnold atau Alex Oxlade-Chamberlain. Tentu saja tidak ada kekurangan untuk Barnes. Striker kelahiran Austria itu tak hanya mencetak gol, tapi juga mendapat kartu kuning pertama, dan nyaris membuat Fabinho mendapat kartu merah di penghujung babak pertama.

Mempertahankan gelar Liga Inggris masih menjadi masalah yang sulit dipecahkan oleh banyak tim. Liverpool bisa saja membalikkan keadaan buruk ini dan menjadi juara, tetapi itu hanya akan terjadi jika mereka bisa memenangkan 19 pertandingan yang tersisa, mereka masih belum bisa mendapatkan skor yang sama baik seperti yang mereka lakoni pada musim lalu. Empat hari lagi mereka akan melakukan perjalanan ke Tottenham pada hari Jumat dini hari Pukul 03.00. Ini akan menjadi pembuktian bagi Liverpool setelah dua pertandingan yang sangat buruk.

Daftar kompetisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun