Batik merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia, sudah diakui oleh UNESCO.
Selain Jawa, ada pula batik Kalimantan, batik Bali, batik Nusa Tenggara, dll. Batik sudah dipakai oleh bangsa Indonesia sejak jaman baheula, nggak tahu saya sejak kapan. Orang dulu bikinnya manual, kain digambar-gambar, kita kenal dengan nama batik tulis. Raja-raja pakainya juga batik. Maka sebagai bangsa Indonesia, banggalah memakai Batik
Sementara Jas adalah budaya dari Eropa.
Pake Jas rasanya gimana gitu, rasanya ganteng mendadak, rasa percaya diri naik, seperti orang penting, kayak bos-bos. Knapa gitu? Karena Jas harganya mahal. Padahal kalau disini, pakai Jas rasanya gerah, apalagi panas-panasan di bawah terik matahari.
Kemarin di DPR semua pake Jas, nggak ada yang pake Batik.
Menurut Anda, cocokkah Jas dipadukan dengan Batik ? Atasnya Jas, bawahannya pakai kain batik. Bukan celana panjang ya, tapi benar-benar kain batik kayak ibu-ibu pakai kebaya. Dalam pelantikan anggota DPR kemarin, salah seorang anggota DPR mengenakan Jas dikombinasikan dengan batik. Katanya ini demi Indonesia. Beginilah seharusnya orang Indonesia berbusana. Katanya dulu Presiden Sukarno juga seperti ini.
Tapi menurut saya rada aneh, lucu, mungkin bapak ini baru sunatan, wkwkw . . . . .
.
[caption id="attachment_326821" align="aligncenter" width="336" caption="Anggota DPR: Yoseph Umarhadi, PDIP. Mau kencing repot amat ya pak ? images:detik"][/caption]
.
Jonatan Sara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI