Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siswa SMTK Asal Mamasa Meninggal Digigit Anjing Gila

27 Maret 2017   11:51 Diperbarui: 27 Maret 2017   21:00 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (sumber gambar: exycute.blogspot.co.id)

Jangan pernah kita remehkan gigitan anjing gila atau rabies karena akibatnya bisa fatal. Seperti di Mamasa seorang siswa kelas 2 SMTK (Sekolah Menengah Teologia Kristen) meninggal dunia setelah digigit anjing.

Duka menyelimuti keluarga di Dusun Rante Pongko, Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.Betapa tidak salah anak dari keluarganya bernama Riska (16) meninggal pada Rabu (22/03), pasalnya Riska digigit pada bagian tangan dalam perjalanan menuju sekolahnya.

Siswa SMTK tersebut sempat dilarikan warga ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin, celakanya persediaan vaksin anti rabies di Puskesmas habis. Dokter menyarankan keluarga untuk mencari vaksin Dinas Kesehatan dan Instalasi Farmasi Mamasa, dasar naas disana pun vaksin anti rabies tidak tersedia sedangkan kondisi Riska kian memburuk. Keluarga akhirnya merawatnya di rumah dengan menggunakan obat tradisional, tapi tidak berhasil. Sabtu (25/03) nyawa Riska tidak bisa diselamatkan.   

Sebagaimana pemberitaan, Tandikaraeng paman korban berujar, “Petugas di puskemas beralasan tak ada obat rabies dan merujuk korban ke rumah sakit. Tetapi kata petugas di dinas juga tidak ada vaksin makanya keluarga korban memilih memulangkan ke rumahnya dan diobati seadanya,”ujarnya.

Sebelumnya seorang teman Riska sesama siswa SMTK juga meninggal akibat gigitan anjing gila.  Gigitan anjing gila yang mengakibatkan rabies memang tidak boleh dipandang sebelah mata, jika terlambat korban bisa lumpuh bahkan meninggal dunia seperti kasus Riska.

Gejala klinis Rabies pada Manusia; Stadium Prodromal (gejala demam; Stadium Sensoris (nyeri pada luka); Stadium Eksitasi (penderita mengalami kejang-kejang); Stadium Paralitik (penderita mengalami kelumpuhan)

Korban gigitan sesegera mungkin dirawat untuk pertolongan pertama cucilah luka bekas gigitan dengan air mengalir, bersihkan dengan sabun dan detergen, beri antiseptik (obat merah atau alkohol), tutup luka, dan berikan vaksinasi anti rabies.

Kecintaan kita terhadap hewan peliharaan khususnya anjing, agar dirawat dengan rutin membawanya ke dokter hewan untuk memastikan Anjing peliharaan kita terbebas dari rabies.

Manusia yang terkena gigitan anjing gila atau rabies akan mengalami kerusakan pada sel syaraf hingga menyebabkan kematian. Daerah-daerah yang dinyatakan bebas rabies bukan berarti pemilik hewan peliharaan kucing, kera, Anjing lalai atau lengah memberikan vaksinasi, setidaknya sekali setahun agar terhindar dari penyakit mematikan ini. Jangan sampai jatuh lagi korban gigitan anjing rabies seperti di Mamasa Provinsi Sulawesi Barat.

27 Maret 2017

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun