Industri seni pertunjukan Indonesia terkena imbas Covid-19, adanya larangan mengadakan pertunjukan secara tatap muka berdampak signifikan terhadap para seniman. Namun semangat para seniman di salah satu Sanggar Tari Betawi di Jakarta Barat tidak padam, di depan kamera mereka tetap menunjukkan karya bahkan berhasil meraih prestasi hingga kancah dunia.
Sanggar Tari Betawi Novy yang berdiri sejak tahun 1994 di Cengkareng, Jakarta Barat ini berusaha bangkit dan menyesuaikan diri di tengah pandemi. Novianti, pendiri Sanggar Tari Betawi ini memanfaatan media digital sebagai ranah baru media ruang pentas. Dengan semangat dan kreativitas para seniman membuktikan bahwa tetap dapat berprestasi.
Sebelumnya, Sanggar Tari Betawi Novy pernah pengikuti kompetisi tingkat lokal maupun nasional. Di masa pandemi perlombaan tari secara langsung di Indonesia terpaksa dihentikan sementara. Sanggar ini mencoba memberanikan diri mengikuti perlombaan secara virtual yang diadakan oleh negara lain.
Dengan membawakan tarian Betawi pada akhir 2020, Sanggar Novi meraih juara 1 "International Online Festival - Contest All Colors of Art" yang diadakan Italia secara virtual. Pada Februari 2021 mereka kembali meraih juara 2 "World Art Games" yang diadakan Spanyol.
Dibalik itu semua sempat ada keraguan dari pemerintah, tetapi Novianti optimis dan dapat mewujudkan keinginannya melalui prestasi-prestasi. Sanggar Tari Betawi Novy adalah salah satu dari sekian banyak sanggar tari yang terkena imbas pandemi. Semangat, kreativitas dan inovasi harus dilakukan agar tetap eksis dan berprestasi meskipun di tengah keterbatasan.