Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen Tutor

Menuang Ide, Merangkai Rasa, Merawat Jiwa ✨

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena Tren TikTok: Perjalanan ke Mekkah dengan Cara Tak Lazim, Ibadah atau Monetisasi Agama?

5 Maret 2025   00:09 Diperbarui: 14 Maret 2025   23:17 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibadah umrah di Mekkah, Saudi Arabia. (Foto:Dok/WestJava Today)

Ibadah haji merupakah ibadah yang masuk ke dalam rukum islam yang kelima. Ibadah haji juga menjadi suatu kewajiban untuk dilaksanakan bagi setiap umat muslim yang mampu. Oleh karena itu, ibadah haji juga menjadi salah satu impian besar bagi sebagian besar umat muslim karena untuk mencapainya membutuhkan proses yang tidak mudah.

Selain memang harus siap secara finansial, fisik, maupun mental, tetapi terkadang setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam prosesnya. Ada yang mampu secara finansial tetapi belum niat untuk menyegerakan, atau ada juga yang perlu menabung puluhan tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji tersebut

Sehingga pada akhirnya ibadah haji ini akan bergantung pada niat dan garis takdir yang Maha Kuasa dalam mengehendaki setiap umatnya untuk bisa hadir sebagai tamu di rumah-Nya.

Beberapa waktu terakhir sosial media TikTok Indonesia cukup dihebohkan dengan fenomena pergi menunaikan ibadah haji namun dengan cara yang tak biasa. Ada yang memutuskan untuk berjalan kaki, bersepeda, bahkan hingga menaiki perahu buatan untuk mencapai Mekkah.

Tentu saja hal ini menuai pro dan kontra dari warganet. Ada yang mendukung karena ini merupakan salah satu usaha umat muslim untuk menunaikan ibadah haji, namun tak sedikit juga yang mencibir aksi tersebut. Bukan tanpa alasan, tetapi fenomena ini justru dikhawatirkan hanya sebagai monetisasi agama belaka saja.

Meskipun fenomena yang mirip seperti "haji backpacker" ini memang sudah ada sebelumnya, tetapi praktiknya cukup jauh berbeda dari apa yang terjadi saat ini. 

Di mana, mereka yang benar-benar melakukan perjalanan mandiri hingga sampai dengan selamat ke tanah suci Mekkah dilakukan dengan serius baik itu dari kesiapan fisik, mental, maupun kepatuhan terhadap aturan hukum.

Ini karena ada beberapa kasus masyarakat yang juga nekat melakukan perjalanan haji secara mandiri ini tetapi tidak bisa memasuki Mekkah karena tidak memenuhi persyaratan adminstrasi hukum. Oleh karena itu, ini menjadi sebuah hal yang sangat serius dan bukan hanya sekedar tren konten sosial media saja.

Sorotan lainnya terkait tren yang pergi ke Mekkah di social media TikTok ini adalah bagaimana mereka yang melakukan kegiatan ini melakukan live streaming di mana setiap penontonnya bisa melakukan donasi melalui gift. Tentu saja hal ini sudah menjurus ke arah monetisasi agama demi mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Dan benar saja, beberapa pengguna sosial media TikTok lainnya mendapati mereka yang melakukan tren ini tidak menjalankan aksinya dengan baik dan justru membuat banyak warganet semakin yakin kalau ini hanyalah sebuah konten dan tidak dilakukan secara serius seperti haji backpacker pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun