Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat manusia terus berusaha untuk menggali setiap potensi yang ada. Dulu saat konsep pariwisata ditemukan oleh Thomas Nugent pada abad ke-18, kegiatan berwisata hanya bisa dilakukan oleh kalangan kelas atas Inggris dan Eropa saja.
Kemudian Thomas Cook pada tahun 1841, mengusung konsep perjalanan pariwisata dengan menggunakan transportasi kereta api yang menawarkan harga yang lebih terjangkau agar dapat diakses oleh semua kalangan. Hingga akhirnya revolusi industri terjadi yang ditandai dengan kemajuan pada sarana transportasi dan memungkinkan semua orang bisa berpergian atau berwisata.
Dunia pariwisata terus mengalami perubahan secara terus menerus bahkan hingga hari ini. Ini yang menjadikan pariwisata bukan lagi hanya sebuah konsep belaka tetapi sebuah "industri" besar yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi suatu daerah bahkan negara.
Konsep pariwisata juga terus memberikan hal baru yang menarik untuk dibahas. Konsep awal yang semula hanya sebuah perjalanan sebagai rekreasi, sarana pendidikan, pengenalan budaya saja, tetapi saat ini konsep pariwisata secara spesifik menyasar pada lingkup yang lebih kecil namun memiliki daya tarik yang tak kalah besar dibandingkan pariwisata pada umumnya yang biasa kita kenal.
Salah satu konsep pariwisata yang menarik adalah desa wisata. Dengan mengintegrasikan konsep pariwisata dan kehidupan pedesaan membuatnya sukses menarik perhatian banyak wisatawan karena keunikannya.
Tujuan utama dari konsep desa wisata ini adalah untuk memberdayakan masyarakat desa, melestarikan budaya lokal setempat, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui pariwisata.Â
Konsep ini kemudian berkembang untuk bisa memberikan dampak yang lebih besar lagi khususnya terhadap lingkungan, maka lahirlah konsep desa wisata berkelanjutan.
Dengan memadukan konsep pengembangan desa wisata sebelumnya dengan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, desa wisata berkelanjutan lahir sebagai respon dari dampak negatif dari pariwisata masal seperti degradasi lingkungan hingga terjadinya ketidakadilan ekonomi khususnya pada masyarakat lokal setempat.
Dengan konsep yang menyeluruh dan menargetkan semua aspek seperti masyarakat, ekonomi, kelestarian budaya, dan pelestarian lingkungan, desa wisata berkelanjutan bukan hanya unik dan menarik saja tetapi juga dapat menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan, ekonomi berkelanjutan, dan kesejahteraan sosial masyarakat.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf), setidaknya terdapat tujuh desa wisata yang mungsung konsep sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan. Namun, ada salah satu desa wisata berkelanjutan yang saat ini menjadi perhatian dunia karena berbagai keunikannya yaitu Desa Penglipuran yang ada di Bali.