Tindakan atau ide kreatif sering kali muncul saat situasi sulit. Itu bukan omong kosong belaka, namun memang sesuatu yang nyata.
Terkadang di tengah situasi yang tidak pasti, banyak ide muncul sebagai bagian dari upaya mempertahankan diri.
Sebagai contoh saat pandemi COVID-19. Ketika situasi ekonomi melambat dan lapangan pekerjaan semakin sulit didapat, seorang perempuan muda kelahiran Aceh yang tinggal di Bandung bernama Vania Febriyantie merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang berdampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Vania yang merupakan alumni jurusan Biologi UPI Bandung ini, sebelumnya telah aktif dalam Komunitas Seribu Kebun. Sebuah komunitas yang berisi kumpulan individu yang memiliki minat dan pengalaman di bidang pertanian. Â
Vania merasa terpanggil untuk menciptakan ketahanan pangan di wilayah tempat tinggalnya.
Karena pandemi covid yang terjadi saat itu membuat suplai bahan makanan termasuk sayuran menjadi terhambat karena adanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Akibatnya beberapa daerah termasuk Bandung yang bukan merupakan penghasil sayur, mengalami kelangkaan sayuran.
Hal ini kemudian yang memunculkan ide pada Vania untuk membuat sebuah gerakan bernama Seni Tani. Sebuah gerakan untuk membangun pertanian kota dengan memanfaatkan lahan tidur milik pemerintah setempat.
Tentu saja Vania tidak bergerak sendiri, dia mengajak anggota komunitas seribu kebun lainnya untuk mewujudkan visi dan misi Seni Tani.
Tentang Seni Tani
Seni Tani adalah sebuah gerakan pertanian kota (urban farming) yang dilakukan oleh sekumpulan anak muda di Bandung yang ingin menciptakan ketahanan pangan di wilayahnya.
Seni Tani mengawali kegiatannya dengan memanfaatkan lahan terbengkalai di Arcamanik Bandung di tahun 2020. Lahan tersebut kemudian dikelola menjadi kebun pangan dengan sistem pertanian regeneratif dan berkelanjutan.
Seni Tani berprinsip menggunakan cara bertanam yang tidak mencemari lingkungan dan harus berkesinambungan. Sehingga Seni Tani memanfaatkan pupuk kompos dan eco enzym yang dibuat sendiri.
Sistem Bisnis Seni Tani
Seni Tani dibangun dengan sistem bisnis sosial dan menggunakan sistem CSA (Community Supported Agriculture). Di mana dalam hal ini konsumen yang ingin memperoleh produk dari Seni Tani harus mendaftar dan membayar biaya berlangganan pada awal musim tanam.