Mohon tunggu...
Parsaoran Silalahi
Parsaoran Silalahi Mohon Tunggu... Staff Pengajar -

Salam 3 jari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Satu Tahun Post-Doctoral di Negeri Formosa Taiwan

27 Maret 2019   18:08 Diperbarui: 27 Maret 2019   18:14 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan jalan

Saya sebenarnya bukan type orang yang suka jalan jalan, tetapi selama dua bulan keluarga saya mengunjungi saya di Taiwan, kami selalu menikmati  setiap weekend untuk keliling kota Taichung dan juga kota lainnya di Taiwan. 

Semua sistem transportasi sangat mudah di akses disini, baik itu Bus dalam kota dan antar kota, maupun dengan kereta. Semuanya sangat mudah diakses karena sudah ada aplikasi yang siap untuk diunduh. Jikapun belum memiliki aplikasi khusus maka geogle map sangat membantu mobilitas jika ingin jalan jalan di Taiwan. 

Di kota Taichung, 10 km pertama adalah gratis naik bus umum, tetapi setelah 10 km, maka akan ada kena biaya sekitar Rp 1.000/stasiun (2NTD) dan kita bayarkan dengan e-money. Hal ini (gratis) tidak berlaku di kota Taipei ibukota Taiwan dan hal ini pasti tidak bisa kita temukan di Indonesia. 

Bus umum yang saya naiki sangat bagus kualitasnya, bersih dan AC selalu nyala. Terkahir saya naik Bus Transjakarta jika dibandingkan maka bus diTaiwan ini jauh lebih baik. Akan tetapi ada satu hal yang saya tidak suka, yaitu supir bus di Taiwan ini mirip mirip dengan supir ugal ugalan di jakarta yang bawa bus Zombi.

jalan-jalan-5c9b47589715945d2606c232.jpg
jalan-jalan-5c9b47589715945d2606c232.jpg

Gambar 3. jalan jalan ke Rainbow village

Kegiatan bersama mahasiswa Indonesia

beberapa hari setelah saya di Tunghai Univesrity, saya bertemu dengan dua orang mahasiswa Indonesia yaitu Ibu Ika Komuna (mahasiswa S3), seorang dosen dari Sulawesi Selatan dan dan Adi Kusmayadi (mahasiswa S2) lulusan dari POLBAN Bandung.  

Sebelum bertemu, sebelumnya saya sudah kenal dengan Adi karena dia adalah pengurus PPI Taiwan (Perhimpunan Pelajar Indonesia) dan saat ini Adi sedang kampanye untuk pemilihan ketua PPI Taiwan yang baru (semoga sukses ya). 

Jumlah mahasiswa Indonesia di Tunghai University ini lumayan banyak yaitu sekitar 100 orang tetapi mahasiswa S1 lebih mendominasi. Mahasiswa S2 dan S3 hanya sekitar 10 orang dan seperti biasa, karena mahasiswa S1 biasanya umurnya jauh lebih muda, maka pertemuan mahasiswa S1 dengan pascasarjana terpisah. Oleh karena umur juga saya jadinya memilih berkumpul dengan mahasiswa S2 dan S3. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun