Mohon tunggu...
Mansur
Mansur Mohon Tunggu... Guru - Lajang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jika Ingin mendapatkan Telor Jangan potong Ayamnya...!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Durian Manis dan Durian Tanpa Rasa

11 Oktober 2019   23:19 Diperbarui: 11 Oktober 2019   23:16 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dua orang anak remaja melewati sebuah rumah yang memiliki kebun besar di depannya. Salah satu pohon di depan rumah tersebut adalah sebuah pohon durian. Saat itu sedang musim durian sehingga kebetulan pohon tersebut sedang berbuah.


Mereka berdua melihat beberapa durian yang sudah terlihat matang di pohon. Rudi mengatakan bahwa durian tersebut pasti manis. Sementara temannya Anton mengatakan bahwa durian tersebut tidak ada rasanya. Mengapa bisa berbeda?

"Mengapa kamu mengatakan bahwa durian tersebut tanpa rasa?" tanya Rudi kepada Anton.
Sambil tersenyum Anton menjawab, "Mata tidak bisa merasakan manis atau pahit. Jadi durian tersebut tidak punya rasa karena hanya bisa dilihat."
"Kacian deh loe!", ejek Rudi sambil tertawa.
"Memang kamu bisa memakan durian itu?" kata Anton balik menyerang.
"Kenapa tidak?" jawab Rudi sambil tersenyum yakin.
"Kamu mau mencurinya? Yang punya rumah ini galak. Kalau ketahuan bisa bahaya!" kata Anton.
"Siapa bilang mau mencuri? Saya akan mendapatkan durian itu tanpa mencuri." bela Rudi dengan yakin.
"Bagaimana mungkin? Memang kamu punya uang untuk membelinya?" tanya Anton.
"Tidak juga, tetapi saya punya ini dan ini." kata Rudi sambil menunjukan kepala dan otot bisepnya. Rudi melanjutkan, "Mari kita buktikan."

Kemudian Rudi menuju pintu pagar kebun tersebut dan memijit bel. Pemilik rumah pun keluar dan bertanya kepada Rudi.

"Ada apa Rudi?"
"Apakah bapak perlu bantuan untuk membersihkan kebun Pak? Kami berdua siap membantu bapak." kata Rudi sambil melirik temannya Anton. Anton seperti dihipnotis langsung mengangguk.
"Oh begitu!", kata pemilik rumah, "kamu mau apa sebagai upahnya?" lanjutnya.
"Cukup satu buah durian saja pak." kata Rudi sambil melihat sebuah durian yang terlihat sudah matang.
"Kalian kan berdua, nanti saya kasih dua buah, masing-masing satu. Asal kalian bekerja dengan baik."
"Siap pak!" kata Rudi sambil memberi hormat layaknya tentara disusul oleh Anton.
Singkat cerita pekerjaan pun beres. Mereka berdua menikmati durian masing-masing. Rudi bertanya kepada Anton.
"Bagaimana rasanya durian kamu?"
"Manis, he he." jawab Anton sambil tertawa.
***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun