Mohon tunggu...
Santosa Sandy
Santosa Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Hiduplah Indonesia Raya

Saya berdoa agar dapat menghadirkan manfaat bagi Bangsa Indonesia. Amin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Istilah "Sabo" yang Baku di Indonesia

20 Desember 2017   15:25 Diperbarui: 20 Desember 2017   22:31 2156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabodam KU-RC3 yang terletak di Kali Kuning, Magelang, paska erupsi Gunung Merapi tahun 2010. (SSP)

Istilah "sabo" secara leksikal dalam KBBI (2016) memiliki arti:

"Sistem pengendalian erosi, sedimentasi, banjir lahar, dan tanah longsor."

Terlepas dari pertimbangan tersebut di atas, penggunaan kata "bendung sabo" dinilai tidak tepat secara teknis. Tujuan penerapan Teknologi Sabo di sungai adalah untuk menahan sedimen dan meloloskan air. Fungsi ini bertentangan dengan fungsi bendung. Bendung dibangun untuk menahan air dan meloloskan sedimen. 

Bendung tidak difungsikan untuk menahan sedimen. Jika difungsikan sebagai penahan sedimen, maka kapasitas tampung bendung untuk menampung air akan berkurang. Sedimen yang tertahan pada tampungan bendung biasanya dibilar agar dapat mengalir ke hilir. Alasan ini menyebabkan penggunaan istilah "bendung sabo" dinilai rancu.

Sebagai solusi, para ahli disarankan untuk secara seragam menggunakan istilah khusus yakni "sabodam". Kata "sabodam" bukan kata majemuk, melainkan suatu kata tunggal yang memiliki arti:

  1. Pengempang untuk menahan sedimen di sungai (tepi laut dan sebagainya); 
  2. Bangunan air yang  tujuannya untuk menahan, menampung sementara, dan mengurangi kecepatan aliran sedimen.

Istilah "sabodam" sebagai kata tunggal ini perlu dimasukkan ke dalam KBBI. Tujuan saran ini adalah agar tidak lagi terjadi kebingungan dalam penggunaan istilah serapan tersebut.

Penulisan dalam huruf kecil

Istilah "sabodam" harus ditulis dalam huruf kecil karena merupakan kata benda. Namun demikian, apabila merujuk ke suatu nama bangunan sabo yang spesifik, istilah tersebut dapat ditulis dengan huruf besar. Misalnya di area Merapi ada sabodam yang diberi indeks penamaan PU-C7. Maka dari itu, dalam penulisan dapat ditulis Sabodam PU-C7. Contoh dalam kalimat:

"Survei telah dilakukan oleh Tim Balai Sabo untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada mercu Sabodam PU-C7."

"Pemerintah telah mengupayakan perbaikan darurat pada Sabodam PU-C7 untuk mencegah terjadinya keruntuhan sabodam tersebut."

Akhir kata, semoga ulasan ini dapat menjadi saran dan pertimbangan bagi para praktisi dan akademisi yang berkecimpung dengan Teknologi Sabo. Terlebih lagi, besar harapan penulis agar artikel ini dapat memberikan inspirasi dalam pengembangan istilah teknis serapan lainnya, untuk memperkaya kosakata Bahasa Indonesia pada masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun