Mohon tunggu...
Santika Pratiwi
Santika Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Senior Business Development

For a work detail, education background and achievement kindly check my LinkedIn : Santika Pratiwi | An old soul book enthusiast | Writing is a Hobby, New Insight is a Result

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengatasi Permasalahan Sandwich Generation

19 Januari 2021   17:31 Diperbarui: 19 Januari 2021   21:08 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: goodlifefamilymag.com

Apa yang pertama kali kalian pikirkan saat mendengar istilah sandwich generation? Jangan bilang lo langsung mikir ini istilah tentang junk food ya! Mungkin juga, udah ada yang paham banget dengan istilah ini atau mungkin istilah sandwich generation kurang familiar di telinga kalian saat ini. Namun, secara tidak langsung kemungkinan besar dari kalian termasuk atau tergolong dalam sandwich generation.

Yuk Lebih Paham dengan Istilah Sandwich Generation 

            Sandwich generation adalah istilah pada dunia keuangan, dimana seorang individu terjepit dalam dua tanggungan finansial. Contoh kasusnya adalah ketika lo yang udah memiliki penghasilan sendiri dan telah memiliki keluarga kecil yang menjadi tanggung jawab lo dari segi finansial dan juga menanggung kehidupan finansial orang tua lo. 

Nah sampe disini paham? Kenapa dari contoh kasus tadi disebut dengan istilah sandwich generation? Yupss, perumpamaannya adalah lo adalah isi dari sandwich. Sedangkan, keluarga kecil dan orang tua lo adalah 2 potong roti tawar yang menyelimuti isian sandwich tersebut.

            Istilah sandwich generation sendiri pertama kali dikenalkan oleh seorang professor dari University Kentucky yang bernama Dorothy A. Miller, 1981, melalui jurnalnya yang berjudul "The 'Sandwich' Generation : Adult Children of the Aging." 

Pada jurnal tersebut Dorothy menjelaskan bahwa yang termasuk dalam golongan sandwich generation adalah orang dewasa yang menangung beban hidup/finansial anak - anak dan orang tua mereka. Sandwich generation banyak dijumpai di Negara berkembang. Contohnya adalah Indonesia yang masih kental dengan nilai - nilai kekerabatan.

            Sebagian besar individu yang termasuk dalam golongan sandwich generation pasti merasakan hal yang tidak mudah karena harus menjadi tulang punggung keluarga kecil sekaligus menanggung finansial orang tua mereka. 

Karena hal ini pula golongan sandwich generation sering mengalami tekanan pada diri mereka, stress dan bahkan pemicu terjadi pertengkaran dalam keluarga kecil individu tersebut.

Mengatasi Permasalahan Sandwich Generation

            Gimana ni guys? Apakah kalian salah satu golongan sandwich generation? Atau the next of sandwich generation? Setelah paham dan tau dampak dari sandwich generation alangkah lebih baiknya kita mencari cara bagaimana mengatasi permasalahan sandwich generation, agar ngga selalu berdampak negatif pada individu terkait, ya ngga siii? Oke skuyyy kita bahas gimana caranya :

  • Tanamkan Mindset Positif 

Menjadi golongan sandwich generation bukanlah sebuah hal yang buruk, menjadi golongan ini lo dapat belajar lebih mencintai orang tua dengan memberi dan bertanggung jawab dari segi finansial kepada mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun