Maka, jadilah diskusi berkepanjangan kami mengenai perjalanan sejarah, saksi hidup dan perjuangan mereka dalam beragam buah karya, entah itu berupa cinema, film screening, beragam asesoris dari berbagai komunitas masyarakat dan budaya, art culinary, art exhibition, art performance, para jurnalis, kaum muda dan juga lansia, kanak-kanak, para pencinta seni dan kaum budayawan, para kritikus hingga para penjaja atau pengusaha jitu bertemu menjadi satu.Â
Lima hari terlalu singkat, namun memiliki kesan mendalam, mampu menjadi ajang interaksi berkepanjangan, bagi sebuah peluang melahirkan banyak rencana ke depannya, terkait sastra, seni, desain dan pertunjukan.
dokpri
Stigma dimana festival mampu menjadi ajang yang tidak hanya sekedar workshop, diskusi panel dan ruang ekspresi karya seni ini yang dibangun oleh Ubud Writers and Readers Festival. Namun juga membangun persahabatan, mengembangkan jejaring komunikasi, membentuk persaudaraan, melahirkan kritik yang membangun, saling memotivasi satu sama lain dalam melahirkan banyak karya kreatif dan produktif.Â
Suatu destinasi yang fantastik dan berlangsung secara terus menerus dalam membangun kepedulian kita bersama terhadap lingkungan juga masyarakat yang ada di sekelilingnya.