Tentang segara rasa yang ada, hadir menyapa, menggoda,
berbicara tidak hanya berupa kata.
Tentang lukisan yang berbisik, berbicara, berteriak, berdesah,
bergeletar, bergejolak membara, berdecap nikmat, bercanda,
berjalan dalam garis kehidupan yang tertuang pada banyak wanita
"Akulah cermin jiwa sang wanita". Ujarnya penuh makna
Satya adalah wanita berprinsip teguh kukuh ....
Tidak berhenti pada kata tidak, tidak berlalu pada kata cukupkan dahulu hingga disitu. Â "Karya saya mendobrak pakem yang ada. Meski dianggap tercela adanya, namun inilah dunia kita semua. Mau tidak mau, suka ataupun tidak, bagian yang tidak diakui ini tumbuh berkembang bersama kita semua", Tutur Satya perlahan.
Satya si Wanita Era Milenial.....
Sejarah perjalanan hidupnya berbalur pengalaman, pendidikan, pekerjaan, pergaulan beragam yang menggambarkan kedewasaan wanita. Rangkaian karya nya bertutur indah, tentang metamorfosa yang tercipta, tentang mutiara yang terasah.
Satya si Pelukis Wanita.....
Pejamkan bilah kelopak matamu, bayangkan terlintas karya Satya.......
bila rasa hadir menggoda, bila hati jujur bicara,
bila resah bisa terbaca, maka, karya Satya bertutur tentang kita
Tentang semburat galau, tentang nuansa jiwa, tentang asa, cinta,
kerinduan, pengorbanan, perjuangan, kebahagiaan, dan ceritera kita bersama
Satya adalah Mata Hati kita.
Bila Lukisan adalah Cinta
Maka Satya menggurat nya pada kanvas dengan hasrat membara
Bila Lukisan adalah Cahaya
Maka Satya melebur segala resah gelisahnya tentang wanita
dan kodrat yang terkadang memaku kita dalam stigma membuta