Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata 2018. Kamis, 17 Mei 2018. Gedung Rebab. Lantai 2.
Putu panggilannya. Nama lengkapnya I Putu Ariska Jayadi Putra. Dia tamatan SMK Perhotelan, namun memilih Program Studi Usaha Perjalanan Wisata dan Manajemen Konvensi dan Acara. "Saya ingin kenal dunia pariwisata yang lebih luas lagi. Saya ingin berjalan-jalan sambil bekerja, dan membuktikan kemampuan saya pada bidang pariwisata. Tidak cukup hanya paham tentang hotel, namun juga mengenali berbagai budaya di seluruh negeri, sehingga bisa membuat pariwisata kita semakin baik dari hari ke hari". Ujar Putu dengan mantap.
Setelah mengikuti Seleksi Bahasa Inggris pada hari Selasa, 15 Mei 2018, dan Tes Psikologi pada hari Rabu, 16 Mei 2018. Seluruh peserta SBMPTNPAR 2018 di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali mengikuti Tes Wawancara pada hari Kamis atau Jum'at, 17 Mei atau 18 Mei 2018. Terdapat 47 tim pewawancara pada 45 ruang kelas, yang masing masing terdiri dari dua hingga tiga orang, pada hari Kamis, 17 Mei 2018, dan 43 tim pewawancara pada 41 ruang kelas yang terdiri dari dua hingga tiga orang, pada hari Jum'at, 18 Mei 2018. pada masing-masing kelas terdapat 16 peserta.
Ada Abdurrahman Putra Wienantyo Selamat. Bapaknya alumni STP Nusa Dua Bali Program Studi Tata Hidangan, yang berkali berangkat ke kapal pesiar, sekarang bisnis tanaman bonsai ke seluruh nusantara. Ibunya juga alumni STP Nusa Dua yang masih bekerja di salah satu hotel di kawasan Nusa Dua. Dia juga sudah terbiasa mengambil kerja sebagai daily worker di berbagai hotel. Tidak diragukan lagi, dia sudah paham mengenai dunia perhotelan. Ah, benar-benar pribadi yang sudah siap memasuki jenjang pendidikan dan pengalaman selanjutnya dalam bidang pariwisata.
Kuamati pula si Gede, I Gede Denisa Arjana, yang berkali-kali terpilih menjadi Danton Sarbagita, Komandan Peleton terbaik se Denpasar -- Bangli -- Tabanan. Bapaknya yang merupakan alumni STP Nusa Dua, pekerja sektor pariwisata, kini bergerak di dalam dunia pendidikan pariwisata, dan ibu yang juga alumni STP Nusa Dua, masih aktif bekerja di salah satu hotel di Nusa Dua. Sudah tentu modal disiplin diri dan kemampuan bekerja akan membuatnya bisa menjalani hari-hari perkuliahan dengan baik pula.
Mereka semua hanyalah sebagian dari ribuan anak-anak jaman now, demikian mereka menyebut istilah mereka, yang jauh berbeda dengan era terdahulu. Mereka memiliki visi dan misi tegas mengenai masa depan mereka, sudah memetakan dari awal, ingin jadi apa dan bagaimana langkah mewujudkan cita-cita dan harapannya. Mereka berasal dari berbagai pelosok nusantara, bersaing bersama dalam SBMPTNPAR 2018 ini, pada ke enam UPT yang ada, dan memilih lokasi perkuliahan mereka kelak, dengan berbagai alas an tersendiri pula.