Mohon tunggu...
Santi arofah
Santi arofah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Etika Berwirausaha dalam Islam

18 Maret 2019   12:39 Diperbarui: 18 Maret 2019   12:58 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Orang yang beriman dilarang bersikap malas, berpangku tangan, dan menunggu keajaiban datang menghampirinya tanpa adanya usaha. Allah menciptakan alam beserta isinya diperuntukkan bagi manusia, namun untuk memperoleh manfaat dari alam ini, manusia harus berusaha dan bekerja keras.

Bekerja bagi setiap orang merupakan satu kebutuhan, tidak hanya sekedar kewajiban. Hal itu dikarenakan salah satu fitrah yang diberikan oleh Allah kepada manusia adalah bekerja. Bekerja merupakan salah satu upaya setiap manusia dalam rangka memenuhi dan mencukupi kebutuhan hidupnya. Bekerja menurut Islam merupakan salah satu ajaran terpenting yang harus dilakukan oleh setiap Muslim. Bekerja sebagai sarana mencukupi kehidupan hidup dalam pandangan Islam dinilai sebagai ibadah, yang disamping hal itu dapat mendatangkan keuntungan berupa materi sebagai hasil secara fisik, maupun akan mendapatkan keuntungan berupa pahala.

Dengan adanya anjuran untuk bekerja, menjadikan setiap umat Islam harus mencari pekerjaan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Jalan mendapatkan pekerjaan adalah bermacam-macam, namun yang terpenting adalah pekerjaan tersebut harus halal dan sesuai dengan landasan syari'ah Islam. Hal itu harus menjadi pegangan bagi setiap umat Islam dalam menjalani pekerjaan yang ia geluti. Tanpa hal itu, maka apa yang dilakukan akan terasa sia-sia dan tidak akan barokah. Dan tentunya jika bekerja tidak dilandasi dengan semangat keimanan dan ketaqwaan maka yang akan didapat adalah kebahagiaan yang semu. (Johan Arifin, Op.Cit,  71-75).

Dalam pemikiran Islam Akhlak menempati posisi puncak dalam rancang bangun ekonomi Islam, karena inilah yang menjadi tujuan Islam dan dakwah para nabi, yaitu menyempurnakan akhlak. Nabi daud berdagang dengan :

1.Jujur
Jujur adalah suatu perilaku yang diikuti oleh sikap tanggung jawab atas apa yang diperbuatnya tersebut atau integritas. Kejujuran dengan integritas tidak dapat dipisahkan, karena jika jujur tetapi tidak punya integritas berarti tidak dapat diandalkan, sedangkan mempunyai integritas tetapi tidak jujur maka diragukan. Akan tetapi jika jujur dan mempunyai integritas maka dirinya akan dijadikan sebagai panutan. (Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami. (Jakarta: Gema Insani Press, 2002 : 83 )

2.Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercyaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan telah disepakati sebelumnya. (Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2009 : 22.) .

3.Kreatf
Pribadi muslim yang kreatif selalu ingin mencoba mencari gagasan baru yang asli (Original) sehingga hasil kinerja yang diharapkan dapat dilaksanakan secara efektif. Seorang yang kreatif bekerja dengan informasi, data dan mengolahnya sedemikian rupa sehingga memberikan hasil atau manfaat yang besar

Jadi dalam hal berwirausaha berwirausaha harus disertai dengan etika Islam yang bersumber dari al-Qur'an dan Hadits, diantaranya yaitu jujur, menepati janji, disiplin, tangguh dan pantang menyerah serta kreatif sehingga perusahaan yang dipimpin dapat berjalan dengan lancar. Kita tahu bahwa kita bekerja bukan hanya semata-mata untuk kepentingan pribadi akan tetapi untuk kepentingan bersama dan juga untuk kepentingan di dunia serta di akhirat nanti, karena semua yang ada di dunia sekarang ini adalah bekal untuk akhirat. Jadi alangkah baiknya kita menyeimbangkan atau menyelaraskan antara dunia dan akhirat salah satunya dengan menerapkan etika Islam dalam berwirausaha

DAFTAR PUSTAKA
(Prof. Dr. H. Idri, M.Ag. (hadis Ekonomi 287))
 (H.M. Ma'ruf Abdullaah, Wirausaha Berbasis Syariah, 2011 : 7-8)
.(Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009 : 81)
(Imam Abu Zakaria Yahya bi Syaraf an-Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin, jilid.    1, Terj. Achmad Sunarto, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999 : 517)
(Johan Arifin, Op.Cit,  71-75).
(Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami. (Jakarta: Gema Insani Press, 2002 : 83 )
(Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2009 : 22.) .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun