Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tragedi Tsunami yang Kini Terusik oleh "Bali Nine"

19 Februari 2015   02:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:55 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepatnya di 26 Desember 2004 Indonesia mengalami bencana alam terparah di awal abad 21, gempa berkekuatan 9.3 skala richter diiringi Tsunami memporak-porandakan propinsi Aceh. Saking begitu kuatnya gempa, dampak Tsunami dirasakan di negara-negara disekitar Samudera Hindia hingga benua Afrika. Indonesia menjadi yang paling besar terkena dampak tragedi Tsunami, hampir 300.000 jiwa manusia menjadi korban tewas maupun hilang yang umumnya dialami oleh warga Aceh serta kerugian lainnya dimana ribuan rumah dan bangunan rusak serta mengakibatkan hampir setengah juta penduduk menjadi pengungsi. Beberapa bulan kemudian dilaksanakan pertemuan sebagai bentuk solidaritas internasional dan dari pertemuan tersebut membuahkan kata sepakat bahwa banyak negara akan memberikan bantuan kemanusiaan serta salah satu upaya mengurangi dampak bencana dengan membangun sistem peringatan dini Tsunami. Saksi hidup betapa dahsyatnya tragedi Tsunami Aceh hingga saat ini masih kita dapat saksikan sebagaimana memberikan pelajaran kepada kita semua bahwa ada bentuk kuasa yang tidak dapat manusia capai.

Menjalani tahun ke 10 kini tragedi Tsunami Aceh seolah terusik oleh pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott menggunakan bantuan yang Australia berikan sebagai acuan agar pemerintah Indonesia membatalkan eksekusi hukuman mati terpidana kasus narkoba "Bali Nine" Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Dari pernyataan tersebut tampak Australia mengerahkan segala upayanya untuk menggoyahkan keputusan pemerintah Indonesia mengenai eksekusi hukuman mati kedua warga Australia tersebut, namun kembali upaya yang dilakukan sangatlah berlebihan, mengapa?

Hal yang mendasari dikarenakan tragedi Tsunami adalah bentuk dari bencana alam sebagaimana tidak dapat diprediksi kapan terjadinya dan tidak ada campur tangan manusia disana. Logis dimana sisi kemanusiaan mengambil alih peran disaat ada manusia lain yang sedang membutuhkan pertolongan atau bantuan, dunia pun seakan sedang berkabung dibuatnya. Akan tetapi setelah tragedi Tsunami dikala propinsi Aceh masih dalam upaya pemulihan akibat bencana, selang beberapa bulan kasus "Bali Nine" terjadi. Jika dunia internasional sedang giat-giatnya guna membantu para korban bencana Tsunami, beberapa orang dari kelompok ini sedang sibuk menyelundupkan 8.3 Kg heroin melalui Depasar Bali menuju Australia.

Apa yang membingungkan Penulis, mengapa seolah Indonesia yang kini dianggap paling bersalah dengan putusan eksekusi hukuman mati dan terus menerus diingatkan oleh pernyataan mengancam. Apakah pihak Australia tidak menyadari bahwa ada peran yang Indonesia lakukan untuknya? Dari kerjasama yang terjalin antara kepolisian Indonesia dan Australia telah berhasil menangkap sindikat narkotika internasional tersebut. Selayaknya semua pihak mengetahui bahwa ketika ada pihak yang terlibat hukum disuatu negara maka hukum negara tersebutlah yang berlaku.

Atas bantuan yang Australia berikan saat tragedi Tsunami Aceh selayaknya seluruh warga Indonesia pastinya merasa berterima kasih, namun jikalau bentuk bantuan tersebut kini diungkit menjadikan polemik nasib kedua warganya dengan mempertaruhkan hubungan diplomasi kedua negara maka sungguh tidak masuk diakal. Indonesia merupakan wilayah yang strategis dimana diapit oleh dua samudera dan benua, sebagaimana Indonesia berperan vital akan segala bentuk aktivitas negara-negara disekelilingnya. Kiranya seperti apa yang diungkapkan oleh media luar bahwa saat ini Australia seolah sedang beradu nyali dengan ketegasan pemerintah Indonesia saat ini dalam upayanya memberantas peredaran narkoba yang kian mengkhawatirkan dan mengancam generasi muda bangsa. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun