"ilmu tidak selalu mengenai manfaat, ilmu juga dapat menjerumuskanmu"
Beberapa waktu lalu sempat viral sebuah unggahan di media sosial dimana Ustadz Adi Hidayat menyinggung ajaran yang dianut oleh umat Katolik. Unggahan Ustadz itu pun dikecam oleh para netizen karena dinilai keliru dan sempat menjadi sorotan media luar.
Apa yang dikemukakan oleh Ustadz Adi Hidayat mendapat koreksi dari Pastor Postinus Gulo SC melalui unggahan Twitter-nya. Menurutnya apa yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat tersebut tidak benar.
Dari kejadian diatas kiranya kita semua tahu bahwa prihal ajaran agama adalah sesuatu yang sangat sensitif, terutama di negeri ini. Sebagai umat beragama yang hidup di Indonesia dan mengacu pada Undang-undang Dasar 1945 serta Pancasila, negeri ini menjunjung keberagaman dan toleransi umat beragama dimana negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya.
Kita paham dan menghormati betul setiap perbedaan atas keyakinan yang dianut oleh masing-masing individu, tetapi bukan dengan ikut campur kepada sesuatu hal (ranah) yang kiranya dapat memperkeruh suasana atau menimbulkan kebencian maupun pertikaian diantara umat.
Berkaca pada apa yang terjadi, lantas apa hikmah yang bisa kita dapati? Sekiranya ada 2 hal yang bisa kita ambil untuk pembelajaran, yaitu :
1. Ilmu tak selalu mengenai manfaat, ilmu juga dapat menjerumuskanmu.
Apa yang dimaksud dengan ilmu? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.Â
Sederhananya, ilmu itu ialah kumpulan dari informasi terstruktur untuk menjelaskan suatu hal, contoh ilmu hukum, ilmu sosial, ilmu sains, dan sebagainya.
Dalam cakupannya, layaknya sebuah pisau maka ilmu bisa saja bermanfaat bilamana digunakan dengan tepat. Akan tetapi ilmu juga bisa menjerumuskan bilamana dikarenakan banyak sebab, seperti ilmu yang dihimpun tidak lengkap seperti semisal Anda membuka praktik klinik kedokteran tetapi Anda tidak mengambil jenjang pendidikan kedokteran maupun berprofesi sebagai tenaga kesehatan.
