Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Indonesia Butuh "Ahok"

9 Maret 2020   14:24 Diperbarui: 9 Maret 2020   14:31 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya Penulis yakin dari judul diatas kiranya akan menimbulkan beragam reaksi kepada siapa pun orang yang membacanya. Indonesia butuh Ahok. Sebagian kalangan akan menilai bahwa judul artikel ini mengada-ngada dilandasi ketidaktertarikan kepada sosok dimaksud.

Sebagian kalangan lagi akan menilai setuju dilandasi kesukaan kepada sosok dimaksud. Dan sisanya, tidak akan peduli sama sekali karena mereka sekarang ini sibuk menjalankan aktivitas kesehariannya demi sebutir nasi segenggam berlian.

Berbicara Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok maka siapa yang tidak mengenalnya. Ahok yang kini duduk sebagai Komisaris Utama Pertamina bisa dikatakan sosoknya minim dari sorotan. Hal ini berbanding terbalik sekali bilamana kita melihat bagaimana sosoknya kala menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang mengundurkan diri untuk maju dalam ajang Pemilihan Presiden 2014 lalu.

Dibalik karakter yang tegas serta dedikasinya kepada layanan publik, Ahok dipandang sebagai sosok yang tempramen dan kontroversial. Mau tidak mau, suka tidak suka, Penulis menilai Ahok tidak akan pernah lepas dari jeratan kasus penistaan yang pernah ia hadapi dan telah jalani masa hukumannya.

Munculnya nama Ahok sebagai salah satu dari empat kandidat calon pemimpin Kepala Badan Otorita Ibu Kota baru dalam upaya mempercepat rencana pemindahan Ibukota ke wilayah Kalimantan Timur, menandakan Ahok mempunyai nilai lebih.

Anda boleh saja berasumsi, "Ahok menjadi kandidat karena ia sahabat Jokowi", "Ahok menjadi kandidat karena partai koalisinya sedang berkuasa", "ah cuma kandidat doang", maupun "kayak enggak ada calon lain saja", dan sebagainya.

Anda boleh saja tidak setuju dan boleh jadi segala asumsi itu benar, akan tetapi fakta mengatakan terkait apapun penilaian buruk akan Ahok diatas bahwasanya daya tarik Ahok memang tidak bisa dibantah.

Mungkin yang jadi pertanyaan besarnya ialah kenapa Ahok kerap kali digadang-gadang sebagai sosok yang senantiasa cocok menduduki jabatan penting maupun strategis?

Diantara pandangan Penulis akan faktor-faktor yang menjadikan Ahok begitu bernilai yaitu salah satunya Ahok dan dampaknya bagi media dan publik.

Sadar tidak disadari, coba Anda dengan seksama perhatikan ketika nama Ahok digaungkan? Semua media heboh dan publik pun bereaksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun