Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Stigma Car Free Day Teratur Hanya Karena Ada Pejabat Datang

4 November 2019   10:32 Diperbarui: 4 November 2019   11:53 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CFD 3/11/2019 lowong tanpa PKL (dokpri)

Waktu telah menunjukkan jam 04.30 WIB, Penulis pun bergegas bersiap-siap untuk melakukan kegiatan bersepeda. Seperti biasa rute tujuan Penulis yaitu Car Free Day Sudirman dengan estimasi jarak tempuh sekitar 18 Km. 

Sesampainya di wilayah Sudirman tepatnya di Jl. Pemekasan, suasana sedikit berbeda Penulis rasakan disana. Beberapa petugas Satpol PP nampak sedang berjaga-jaga di beberapa titik lokasi baik arah Bundaran HI s.d Bundaran Senayan maupun arah sebaliknya. Tak sedikit juga nampak sedang bersepeda secara berkelompok menyusuri Jl. Sudirman. Entah ada apa, namun timbul rasa penasaran Penulis untuk mencari tahu.

Satpol PP bersiaga di posnya masing-masing (dokpri)
Satpol PP bersiaga di posnya masing-masing (dokpri)

Dari pengamatan Penulis di lokasi, tidak satupun Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa menaruh lapaknya di pinggir jalan (dekat Stasiun Dukuh Atas) maupun di arah seberang. Jalan Sudirman terpantau lowong, hanya beberapa kendaraan bermotor hilir mudik sebelum jam CFD mulai diberlakukan.

Sekitar jam 06.10 WIB, Penulis telah menyelesaikan rute bersepeda sejauh 18 Km dari rumah hingga arah bolak balik Jl. Sudirman. Penulis rehat sejenak beristirahat di Bundaran HI yang masih sepi belum terlihat orang banyak berkumpul.

Sekilas dari pantauan Penulis begitu banyak sekali Satpol PP yang berjaga-jaga saat CFD hari Minggu ini, tak seperti Minggu CFD sebelum-sebelumnya. Sesekali nampak pula Polisi lalu lalang menyusuri lokasi untuk memastikan area aman.

Tak lama kemudian seorang warga menghampiri Satpol PP yang sedang berkumpul, ia meminta bantuan agar Satpol PP mendokumentasikan dirinya menggunakan smartphone miliknya. Cukup menarik dengan apa yang ia katakan sesudahnya, usai difoto si warga mengapresiasi apa yang Satpol PP lakukan dengan menertibkan PKL yang membuat area CFD sesak dan acapkali mengganggu aktivitas warga berolahraga.

warga dapat beraktivitas dengan leluasa pada CFD 3/11/2019 (dokpri)
warga dapat beraktivitas dengan leluasa pada CFD 3/11/2019 (dokpri)

Dan memang benar dari penelusuran Penulis CFD kali ini sangat berbeda, terpantau rapi dan lebih terorganisir. Selain tidak adanya PKL di sisi jalan utama Sudirman-Thamrin, Satpol PP yang bertugas memasang separator antara warga yang berjalan kaki dan warga yang bersepeda. Alhasil masing-masing warga melakukan aktivitasnya dengan lebih leluasa, kemudian jalur Busway pun tidak lagi terganggu. Namun demikian tidak sedikit warga yang menyadari hal ini, beberapa masih nampak masuk ke area yang bukan tempatnya. 

Oh iya jangan lupa kualitas udara Jakarta menurut lama AirVisual pada Minggu pagi dalam kategori sedang, kondisi Jakarta yang diguyur hujan pada hari Sabtu kemarin membuat udara Jakarta lebih sejuk dan polusi udara berkurang.

Masuk jam 07.00 WIB, Penulis pun memutuskan untuk pulang. Sebagaimana pernah Penulis sampaikan di artikel sebelumnya bahwa di waktu tersebut jumlah warga yang datang ke area CFD sangatlah banyak bahkan menyebabkan over capacity di titik-titik area kumpul tertentu. Dan mengapa Penulis mengutarakan agar wilayah CFD diperluas atau dilakukan di wilayah Jakarta sekitarnya agar konsentrasi warga tidak hanya di Sudirman-Thamrin saja.

Menjelang siang barulah Penulis ketahui melalui berita online, alih-alih mengapa CFD pada 3 November 2019 kali ini sangatlah berbeda dikarenakan oleh kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memantau langsung lokasi CFD dengan bersepeda. Owalaaah.

Dikutip dalam laman Kompas.com, Anies Baswedan menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menata pedagang kaki lima yang biasa berjualan di sepanjang kawasan car free day (CFD) Bundaran HI. Tujuannya agar mengembalikan fungsi kawasan CFD seperti pertama kali diadakan pada tahun 2001 yaitu sebagai kegiatan untuk pengurangan polusi emisi udara serta kegiatan olahraga seperti berjalan kaki dan bersepeda.

Jujur dibenak Penulis bertanya-tanya, CFD di Minggu-minggu kemarin Pak Anies dan aparatur dibawahnya ngapain saja kerjanya?

Kenapa CFD bisa teratur rapi kalau dikala ada kabar Pejabat mau datang saja? Dan kenapa PKL liar mereka bisa sampai tahu kalau bakal pejabat datang dimana tak seperti biasanya disaat hari masih Subuh mereka sudah mempersiapkan dagangannya? 

Hal ini serupa Penulis amati bilamana ada kunjungan Pejabat publik ke wilayah tertentu dimana aparatur dibawahnya semisal dari tingkat Kecamatan, Kelurahan, Satpol PP, Pasukan Orange, sibuk tunggang langgang memastikan area tersebut steril dan enak dipandang. Akan tetapi jangan ditanya sesudahnya, area itu kembali semerawut dan tidak tampak batang hidung aparatur disana.

Menurut Penulis, kalau memang berniat baik kepada warga Jakarta maka teruskan hal positif ini di CFD berikut-berikutnya. Jangan seolah-olah serba musim-musiman karena pejabat datang saja atau ada event besar semua nampak terorganisir.

Pesan Penulis kepada warga Jakarta maupun sekitarnya pun demikian, ketika CFD semerawut maupun hal-hal lain agar Jakarta lebih baik maka jangan hanya diam saja. Keluh kesah Anda-anda semua sangat dibutuhkan untuk menangani semua ketidakberesan yang terjadi di Ibukota ini.

Begitupun pesan Penulis kepada para Pejabat daerah DKI Jakarta, tolonglah jangan bertingkah laku layaknya pahlawan di siang bolong. Jangan bertingkah layaknya Pahlawan karena itu tidak menutupi kelalaian, ketidakpedulian, ketidakmampuan Anda mengatur anak buah, dan minimnya kinerja Anda sebelum-sebelumnya terhadap Jakarta ini. Mudah saja, jika CFD bisa teratur dari kemarin-kemarin hari lantas kenapa Anda tiba-tiba saja peduli. Mohon segeralah interopeksi diri. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun