Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Noda Hitam Dunia Hiburan Tanah Air di Awal Tahun

6 Januari 2019   16:36 Diperbarui: 6 Januari 2019   16:50 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia hiburan Indonesia kembali dihebohkan dengan pemberitaan ditangkapnya 2 artis FTV berinisial VA dan model majalah pria dewasa AV atas dugaan prostitusi online dalam aksi penggerebekan di kamar sebuah hotel di Surabaya oleh Anggota Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim. Sebagaimana informasi yang beredar hingga kini pihak aparat masih memintai keterangan para saksi guna penyelidikan lebih lanjut.

Ya tertangkapnya VA dan AV seolah menambah daftar lembaran kelam dunia hiburan tanah air di awal tahun 2019. Eksploitasi media akan hingar bingar dan keglamoran hidup dunia keartisan kerap menggoda setiap insan untuk berlomba-lomba agar menjadi terkenal. 

Gambaran besaran nominal materi yang didapatkan tak ayal justru membuat orang terlena bahwasanya apa yang diperlihatkan tak semuanya benar. Dunia hiburan (dibalik layar) tak selamanya mudah dan indah, dunia hiburan tidak lepas dari sisi gelap dimana ia mampu menjerumuskan siapa-siapa saja yang tidak cakap menjaga dirinya. Sebagai contoh, kasus selebritis-selebritis tanah air yang terlibat kasus narkoba maupun kasus prostitusi ini.

Kembali kasus protitusi di kalangan artis bukanlah barang baru. Walau banyak pihak dari kalangan selebritis tanah air menyanggahnya namun pada nyatanya toh prostitusi di kalangan artis dengan nilai bombastis memang ada dan berlangsung. 

Mengacu pada bisnis prostitusi tetap eksis sampai saat ini semua bermuara bahwa bisnis (prostitusi) ini berkembang karena adanya permintaan (demand) dan penyedia (supply). Bahwa ada kalangan yang rela menghamburkan uang demi memuaskan nafsu birahinya bersama artis dan ada pula pihak yang mampu mengakomodir hal tersebut (mucikari maupun artis). 

Kemudian bisnis prostitusi dapat bertahan seiring zaman layaknya bisnis prostitusi zaman now (online) dengan memanfaatkan teknologi dan mengapa bisnis prostitusi ini sulit sekali untuk diberanguskan, bahkan di beberapa negara hal ini dilegalkan (seperti Belanda, Jepang, dan sebagainya). Kasus prostitusi di kalangan artis hanya akan timbul dan tenggelam dimana para pelaku diantaranya ada yang diganjar sanksi hukum dan lainnya mendapat malu sesaat.

Pada setiap kasus prostitusi di kalangan artis terungkap acapkali menjurus kepada bahwa bisnis haram ini akrab dengan kaum wanita. Namun tidak mustahil bahwa bisnis haram ini juga melibatkan kaum pria sebagai pemuas birahi. Faktor ekonomi kerap dijadikan alasan pembenaran, akan tetapi memenuhi kebutuhan hidup dengan menjual diri sama sekali tidak dibenarkan baik secara norma hukum maupun agama.

Semoga hal ini menjadi pembelajaran bagi siapa-siapa saja yang berkeinginan merambah dunia hiburan untuk lebih mawas diri dalam hal menjaga diri. Perlu diingat bahwa ketika seseorang sudah menentukan nominal pada dirinya (menjual diri) maka pada saat itulah ia akan kehilangan (harga) dirinya. Pintu rezeki yang berkah akan selalu terbuka bagi manusia-manusia yang mau berusaha, bersyukur, dan sabar. 

Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun