Pemerintah terus mempererat hubungan dagang dengan berbagai negara, termasuk Selandia Baru. Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru, Todd McClay, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membahas sejumlah isu strategis terkait perdagangan internasional.
Keduanya sepakat mendorong percepatan implementasi Rencana Aksi (POA) Kemitraan Komprehensif Indonesia--Selandia Baru 2025--2029. POA ini bertujuan memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Isu sengketa impor hortikultura, hewan, dan produk hewan yang tengah dibahas di WTO juga jadi perhatian. Menko Airlangga menekankan, penyelesaian isu ini penting agar kedua negara bisa fokus pada kerja sama di bidang strategis lainnya.
Indonesia juga mengundang Selandia Baru untuk memperluas investasi di sektor pengolahan susu, guna mendukung ketahanan pangan dan gizi masyarakat. Menteri McClay menyambut positif ajakan tersebut dan menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di negaranya siap berkontribusi.
Ia juga menyatakan dukungan terhadap upaya Indonesia untuk bergabung ke OECD dan CPTPP, yang dinilai bisa memperkuat reformasi ekonomi dan posisi Indonesia di tingkat global.
Tak hanya itu, kedua menteri juga membahas reformasi regulasi di Indonesia untuk menciptakan iklim usaha yang lebih ramah, pasti, dan kompetitif.
Sebagai bentuk komitmen bersama, Indonesia dan Selandia Baru menargetkan nilai perdagangan bilateral mencapai NZD6 miliar pada 2029, naik dari target sebelumnya sebesar NZD4 miliar hingga 2024.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI