Mohon tunggu...
Sans Economics
Sans Economics Mohon Tunggu... Penulis

Seputar ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menko Airlangga: Chile Mitra Penting RI untuk Perkuat Posisi di Asia Pasifik dan Amerika Latin

4 Juni 2025   14:28 Diperbarui: 4 Juni 2025   14:28 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan bilateral Indonesia-Chile bahas keberlanjutan kerja sama ekonomi. (Foto: ekon.go.id)

Indonesia terus mempererat hubungan ekonomi dengan berbagai negara, termasuk Chile. Dalam kunjungannya ke Prancis untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri OECD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan Chile, Claudia Sanhueza.

Menko Airlangga mengapresiasi dukungan Chile terhadap kerja sama di kawasan Indo-Pasifik dan terhadap upaya Indonesia memperkuat integrasi ekonomi. Dalam pertemuan itu, Indonesia juga menyampaikan minatnya untuk bergabung dengan CPTPP (Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik), sebagai bagian dari transformasi menuju visi Indonesia Emas 2045. Kehadiran Indonesia dinilai bisa memberikan nilai tambah bagi CPTPP dan memperkuat rantai pasok kawasan.

Airlangga juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Chile terhadap proses keanggotaan Indonesia di OECD. Ia menyebut, Indonesia telah menyerahkan memorandum awal dalam waktu kurang dari setahun setelah menerima peta aksesi OECD. Pengalaman Chile dalam proses serupa bisa menjadi contoh penting bagi Indonesia.

Chile juga didorong untuk mendukung keanggotaan Indonesia di CPTPP, yang ditargetkan bisa tercapai pada 2027.

Keduanya turut membahas kemajuan kerja sama ekonomi bilateral melalui Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA). Nilai perdagangan kedua negara meningkat hampir dua kali lipat sejak 2020, mencapai 473 juta dolar AS pada 2024.

Untuk memperluas kerja sama investasi, Indonesia menawarkan peluang investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 25 KEK di berbagai sektor strategis, seperti energi terbarukan, mineral kritis, dan teknologi logam. Salah satu contoh nyata kerja sama adalah pembangunan pabrik bola baja oleh perusahaan patungan Chile-Tiongkok di KEK Batang, senilai Rp600 miliar.

Di sisi lain, Indonesia juga mendukung keinginan Chile untuk bergabung dengan RCEP. Kehadiran Chile diyakini akan memperluas jangkauan perjanjian tersebut ke kawasan Amerika Latin, serta memperkuat konektivitas antara RCEP dan CPTPP.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun