Mohon tunggu...
Sanna Nidaul Alifah
Sanna Nidaul Alifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Study everytime👍

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Uji Kualitas Air Secara Fisika

20 Juni 2021   12:20 Diperbarui: 20 Juni 2021   12:22 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

     Pentingkah kita mengetahui kualitas air yang kita konsumsi sudah baik dari syarat-syarat uji fisika. Yang mana kita tahu bahwa air bersih adalah air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti untuk minum, masak, makan, mandi, dan lain sebagainya. sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping serta dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan karena kualitas air yang kurang baik bahkan tidak layak dikonsumsi. Selain manusia, tumbuhan dan hewan pun membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Masih banyak masyarakat yang abai tentang pentingnya menjaga kebutuhan air yang layak konsumsi. Kebutuhan air bersih saat ini menjadi salah satu dampak utama kelangsungan hidup manusia dan jika tidak dijaga sumber daya alamnya maka manusia bisa mati akibat tidak adanya pasokan air bersih.

     Salah satu penyebab masyarakat masih menggunakan air sungai yang kotor sebagai kebutuhan sehari-hari ialah karena kurangnya edukasi tentang bahayanya penggunaan air yang tercemar dalam waktu yang panjang dan kebutuhan ekonomi masyarakat yang masih kurang karena kebutuhan air bersih yang harganya mahal.

     Untuk mengetahui kualitas air yang kita gunakan termasuk pada air yang layak atau tidak dan dapat dilihat dari segi fisiknya. Syarat air yang layak kita gunakan ialah air yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak keruh dan tidak memiliki rasa. Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum berdasarkan parameter wajib meliputi, Kekeruhan dengan kadar maksimum 5 NTU, Warna dengan kadar maksimum 15 TCU, Zat padat terlarut 500mg/l, Suhu kurang lebih 30C, Rasa (Tidak Berasa), dan Bau ( Tidak Berbau).

     Indikator warna pada uji kualitas air secara fisika dapat dilihat secara jelas pada warna air yang layak dikonsumsi yaitu tidak berwarna, tujuannya untuk mencegah adanya berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna, indikator bau pada air sangat terasa jelas jika air tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi yaitu terdapat bau busuk, amis dan sebagainya, Indikator suhu yang normal sebaknya sejuk atau tidak panas, pada indikator rasa air minum umumnya tidak tedapat rasa atau tawar yaitu tidak terasa asin, pahit, manis dan lainnya. Air yang tidak tawar atau berasa dapat menunjukkan bahwa adanya zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

     Sementara itu pada indikator kekeruhan, jika adanya kekeruhan maka artinya terdapat zat pada yang tersuspensi baik zat organik maupun zat anorganik. Air yang keruh dapat memberikan perlindungan pada kuman (waluyo, 2009). Air yang keruh sulit untuk didesinfeksi karena mikroba telindung oleh zat yang tersuspensi. Alat yang diguanakan untuk mengukur kekeruhan air ialah dengan turbidimeter. Nilai kekeruhanan air yang baik ialah tidak lebih dari 5mg/dl.
Tujuan dilakukannya uji kualitas air secara fisik ialah untuk mengetahui, mengurangi dan menghilangkan kotoran-kotoran yang kasar, penyisihan lumpur dan pasir serta mengurangi kadar zat-zat organik yang terdapat pada air yang akan dikonsumsi.

     Untuk memenuhi kebutuhan air yang sesuai dengan standar baku pengujian air secara fisika pada Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010. Oleh karena itu pengolahan sumber daya air sebaiknya dilakukan secara terpadu baik dalam pemanfaatan maupun dalam pengolahan kualitas. Air memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia selain untuk dikonsumsi sehari-hari, untuk mandi, dan untuk memasak serta kebutuhan lainnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun