Dengan cara ini, pihak sekolah dapat melakukan pemerataan serta mengenali potensi yang dimiliki setiap calon siswa sejak awal.
Selain itu, untuk tahun ajaran baru mendatang, Al-Azhar BSD Cibitung menargetkan pembukaan dua kelas masing-masing di tingkat SD dan SMP. Setiap kelas memiliki kuota sekitar 25 siswa, sehingga totalnya mencapai 50 siswa.
"Alhamdulillah, sampai saat ini sudah ada 59 calon siswa yang mengikuti tes. Kami berharap semuanya bisa lolos dan menjadi bagian dari keluarga besar Al-Azhar Cibitung," tutur Yanti.
Terakhir, Yanti menegaskan bahwa para orang tua tidak perlu khawatir terhadap proses seleksi di Al-Azhar BSD Cibitung. Menurutnya, setiap anak memiliki karakter dan kesiapan belajar yang sudah terbentuk dari sekolah sebelumnya.
"Setiap siswa punya karakternya masing-masing yang dibangun sejak TK atau SD asalnya. Karena itu persiapan untuk masuk ke Al-Azhar tidaklah rumit. Tes ini lebih pada pemetaan kemampuan anak, jadi insyaallah tidak sulit untuk diikuti," katanya menutup perbincangan.
Dengan pendekatan yang ramah anak, Al-Azhar BSD Cibitung berharap SPMB 2025 dapat menjadi pintu awal lahirnya generasi unggul yang berakhlak, berilmu, dan percaya diri menghadapi masa depan. (AL)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI