Saat mendengar kata "transformasi digital," banyak orang langsung membayangkan teknologi canggih: server yang lebih cepat, aplikasi terbaru, atau perangkat keras dan perangkat lunak dengan performa tinggi. Tapi, kalau hanya sebatas itu, transformasi digital yang terjadi di organisasi atau perusahaan kita bisa jadi cuma pembaruan teknis tanpa makna yang mendalam.
Sebenarnya, transformasi digital yang sesungguhnya bukan hanya soal upgrade teknologi, melainkan juga upgrade tata kelola yang mendasarinya. Tanpa tata kelola yang baik, teknologi terbaik sekalipun bisa gagal memberikan hasil maksimal. Nah, mari kita telaah lebih dalam, kenapa tata kelola menjadi bagian yang sangat krusial dalam transformasi digital yang sukses.
Transformasi Digital = Perubahan Sistemik
Di era digital ini, hampir semua hal dilakukan secara online. Perusahaan, pemerintah, bahkan sektor pendidikan harus beradaptasi dengan penggunaan teknologi digital untuk mempermudah operasional dan memberikan pelayanan lebih baik kepada publik.
Namun, transformasi digital bukanlah hanya menerapkan software baru atau meng-upgrade perangkat keras. Transformasi digital adalah perubahan sistemik yang mencakup strategi, kebijakan, dan cara organisasi beroperasi. Dalam prosesnya, tata kelola yang tepat sangat penting untuk memastikan perubahan ini berjalan dengan baik, efisien, dan menguntungkan.
Tanpa tata kelola yang kuat, teknologi yang diadopsi bisa berisiko disalahgunakan atau tidak digunakan sesuai dengan tujuannya. Akibatnya, investasi dalam teknologi digital bisa sia-sia.
Tata Kelola di Balik Transformasi Digital
Tata kelola di sini mencakup beberapa aspek penting:
Pengelolaan risiko: Sebuah organisasi yang bertransformasi digital harus mengidentifikasi dan mengelola risiko teknologi dengan hati-hati. Ini termasuk ancaman cyber, kebocoran data pribadi, dan kerusakan operasional yang bisa timbul dari kegagalan teknologi.
Pengambilan keputusan yang transparan: Penggunaan teknologi baru harus melalui proses keputusan yang jelas dan transparan, melibatkan berbagai pihak yang terkait, dari manajemen hingga pihak terkait yang memiliki stake.
Kepatuhan terhadap regulasi: Organisasi harus memastikan bahwa teknologi yang diadopsi sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti undang-undang perlindungan data pribadi atau standar keamanan informasi.
Peningkatan kompetensi SDM: Transformasi digital membutuhkan SDM yang tidak hanya terampil menggunakan teknologi baru, tetapi juga memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengelola dan mengoptimalkan teknologi dalam konteks bisnis atau pelayanan publik.
Apa yang Terjadi Jika Tata Kelola Diabaikan?
Banyak contoh kegagalan transformasi digital yang disebabkan oleh kurangnya fokus pada tata kelola. Misalnya, aplikasi atau sistem yang diluncurkan tidak diuji secara menyeluruh, mengabaikan aspek keamanan data, atau bahkan tidak memiliki rencana kontinjensi jika terjadi masalah. Tanpa tata kelola yang memadai, transformasi digital bisa berujung pada:
Ketidakefisienan: Investasi besar dalam perangkat keras atau perangkat lunak yang tidak mampu menghasilkan hasil yang diharapkan.
Risiko Keamanan: Kebocoran data dan serangan siber yang disebabkan oleh kebijakan keamanan yang lemah atau implementasi yang buruk.
Penurunan Reputasi: Kerugian kepercayaan dari pelanggan atau publik akibat kegagalan dalam menyediakan layanan yang dapat diandalkan.
Ketergantungan pada Teknologi Tertentu: Tanpa tata kelola yang baik, organisasi bisa terjebak pada vendor atau teknologi tertentu yang tidak fleksibel atau tidak dapat berkembang mengikuti kebutuhan jangka panjang.
Peran Tata Kelola dalam Menyukseskan Transformasi Digital
Untuk mencapai transformasi digital yang sukses, tata kelola harus menjadi dasar dari seluruh strategi digital. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperkuat tata kelola dalam proses transformasi digital antara lain:
Keterlibatan Manajemen Puncak: Transformasi digital harus menjadi bagian dari visi dan misi perusahaan yang didorong oleh manajemen puncak, bukan hanya keputusan teknis dari departemen IT.
Penetapan Tujuan yang Jelas: Setiap inisiatif digital harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur, yang sejalan dengan tujuan bisnis atau pelayanan publik.
Penerapan Kebijakan dan Prosedur yang Konsisten: Tata kelola TI harus meliputi kebijakan dan prosedur yang konsisten, yang memandu cara teknologi diterapkan dan dipantau dalam organisasi.
Evaluasi dan Pemantauan Berkelanjutan: Setelah implementasi teknologi baru, evaluasi dan pemantauan harus dilakukan secara terus-menerus untuk mengidentifikasi area perbaikan dan memastikan bahwa tujuan awal tercapai.
Mengapa Tata Kelola Itu Penting?
Tanpa tata kelola yang jelas dan tepat, organisasi bisa jatuh ke dalam perangkap ketergantungan pada teknologi tanpa bisa memanfaatkannya secara maksimal. Sebuah transformasi digital yang sukses tidak hanya dilihat dari seberapa cepat teknologi diadopsi, tetapi juga seberapa efektif teknologi tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja, pelayanan, dan kepuasan pengguna.
Dengan kata lain, upgrade server dan perangkat keras yang lebih canggih hanya akan berhasil jika didukung oleh tata kelola yang efektif. Tata kelola IT yang baik memastikan bahwa teknologi yang digunakan tidak hanya aman, tetapi juga dapat mendukung pencapaian tujuan jangka panjang.
Transformasi Digital yang Holistik
Transformasi digital bukan sekadar soal beralih ke platform digital atau menggunakan aplikasi canggih. Ini adalah perubahan fundamental dalam cara organisasi menjalankan operasi dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan. Tanpa upgrade tata kelola yang sejalan dengan adopsi teknologi, transformasi ini bisa berisiko terhambat atau bahkan gagal.
Maka dari itu, untuk benar-benar mewujudkan transformasi digital yang sukses, organisasi harus memperhatikan dan memperkuat tata kelola di balik layar teknologi yang mereka adopsi. Hanya dengan cara ini, transformasi digital bisa memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Bagaimana pendapat kamu tentang transformasi digital di Indonesia? Apakah perusahaan atau lembaga tempat kamu bekerja sudah memiliki tata kelola yang memadai? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI