Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Tangguh Itu, Ibu Penjual Tissue di Bundaran Senayan yang Menggendong Anak Kecil

18 Maret 2021   21:07 Diperbarui: 18 Maret 2021   21:11 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan Tangguh itu, Ibu Penjual Tissue di Bunderan Senayan yang Menggendong Anak Kecil

Malam di air mancur dengan patung pemuda membangun yang telah berusia setengah abad, seorang ibu bermahkotakan jilbab menggendong anak kecil.

Tangannya menenteng beberapa kotak tissue berukuran sedang yang dijualnya kepada pelintas di lampu merah taman berair mancur itu.

Saya yang sedang berada di dalam bus transjakarta menyaksikan sang ibu yang nampak menggunakan kain jarik bermotif batik itu, nampak kesal dengan anak kecil yang digendongnya.

Ibu itu memang marah kepada anak kecil yang digendongnya tetapi dia tidak memukulnya, saya lihat begitu ketika bis berhenti karena lampu merah.

Saya tidak terlalu paham apa yang ibu itu ucapkan kepada anak kecil yang digendongnya karena bis transjakarta kedap suara.

Namun jika melihat mimik wajahnya, ibu itu sangat kesal sekali malam itu. Saya langsung berasumsi jika tissue yang dijualnya mungkin tidak banyak dibeli pelintas. Barangkali hanya satu, dua atau tiga saja yang terjual.

Dalam hati saya membathin. Apakah ibu penjual tissue di Bunderan Senayan yang menggendong anak kecil itu seorang perempuan tangguh?

Perempuan tangguh belakangan ini memang tengah gencar didengungkan. Bahkan ketika Hari Perempuan Internasional beberapa hari lalu, perempuan tangguh di tanah air gencar disiarkan.

Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani sempat pula menjadi nara sumber mengenai perempuan tangguh di acara Rosi, Kompas TV, belum lama ini.

Katanya perempuan tangguh itu salah satunya adalah mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun