Pengantar Linux
Linux adalah sistem operasi sumber terbuka berbasis Unix yang menggunakan kernel Linux, pertama kali dirilis oleh Linus Torvalds pada 17 September 1991. Biasanya, Linux disediakan dalam bentuk distribusi yang mencakup kernel, perangkat lunak sistem, dan pustaka pendukung. Beberapa distribusi populer meliputi Ubuntu, Fedora, dan Debian, sementara versi komersial mencakup Red Hat Enterprise Linux (RHEL) dan SUSE Linux Enterprise.
Awalnya dikembangkan untuk komputer berbasis arsitektur Intel x86, Linux kini telah diporting ke berbagai perangkat seperti ponsel pintar (Android), mobil, TV pintar, konsol game, hingga sistem tertanam di pesawat luar angkasa. Dengan lisensi GNU GPL (General Public License), Linux dapat digunakan dan dimodifikasi secara bebas, baik untuk tujuan komersial maupun non-komersial.
Sejarah OS Linux
Linux berawal dari sistem Unix yang dikembangkan di AT&T Bell Labs pada 1969. Terinspirasi oleh sistem MINIX yang digunakan dalam kuliah di Universitas Helsinki, Linus Torvalds mulai mengembangkan kernel Linux karena keterbatasan lisensi MINIX. Ia kemudian memadukan kernel Linux dengan komponen dari Proyek GNU, menciptakan sistem operasi yang sepenuhnya gratis dan terbuka. Saat ini, pengembangan kernel Linux dipimpin oleh Greg Kroah-Hartman dan didukung oleh berbagai komunitas dan perusahaan teknologi besar seperti IBM, Dell, dan HP.
Adopsi dan Penggunaan Linux
Sejak pertengahan 1990-an, Linux mulai diadopsi secara luas di lingkungan superkomputer dan server. Linux kini menjadi tulang punggung infrastruktur digital global, terutama dalam sistem tertanam dan aplikasi server (LAMP stack). Di sektor komersial, perusahaan besar mulai mendukung Linux untuk memecah dominasi Microsoft di pasar sistem operasi.
Desain dan Komponen OS Linux
Linux memiliki arsitektur kernel monolitik yang mengatur sistem file, jaringan, kontrol proses, dan akses perangkat keras. Komponen utama Linux meliputi:
- Bootloader (misalnya: GRUB, SYSLINUX) untuk memuat kernel.
- Program init (seperti systemd, sysvinit) untuk mengelola proses awal.
- Pustaka perangkat lunak (seperti glibc) untuk menjalankan program.
- Antarmuka pengguna (UI) berupa CLI (Command Line Interface) atau GUI (Graphical User Interface) seperti GNOME, KDE Plasma, dan Xfce.
Linux juga mendukung berbagai infrastruktur input/output seperti API V4L2 untuk video dan DVB untuk penerimaan TV, menjadikannya fleksibel untuk berbagai perangkat dan standar.
Kesimpulan
Linux adalah contoh sukses kolaborasi open source yang kini digunakan di berbagai perangkat mulai dari ponsel, server, hingga superkomputer. Dengan komunitas pengembang global dan dukungan dari berbagai perusahaan besar, Linux terus berkembang sebagai sistem operasi yang andal, fleksibel, dan bebas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI