Salah satu contohnya adalah upaya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi lahan pascatambang. Kebijakan-kebijakan out of the box seperti inilah yang telah membawa Kalimantan Timur meraih penghargaan bergengsi ini.
"Kaltim sesungguhnya memiliki potensi pertambangan yang luar biasa. Tetapi lahan pascatambang belum dioptimalkan secara maksimal", terang Akmal.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara aktif menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder untuk mengoptimalkan lahan pascatambang yang luas, demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, mereka berupaya keras untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka merevitalisasi lahan tersebut menjadi area produktif yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Hampir 200.000 Â hektare lahan pascatambang bisa dioptimalkan untuk mendorong produktivitas, bukan hanya di bidang pertanian dan perkebunan, tapi juga sektor jasa dan hilirisasi," terang PJ Gubernur Kalimantan Timur tersebut.
Proses penilaian Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Ombudsman, dan Tim Tempo.
Tempo sendiri melakukan survei langsung ke daerah-daerah untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan. Dari data dan metodologi yang telah dilakukan, akhirnya terpilihlah 56 daerah pemenang, termasuk Kalimantan Timur.
Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pemerintah daerah lainnya untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Menteri Tito Karvian sangat bahagia dan berbangga atas penyelenggaraan tersebut. Ia berharap agar penghargaan bergengsi ini mampu menambah motivasi semua daerah untuk terus berinovasi dan berdampak kepada masyarakat.
Oleh karenanya, mantan Kapolri tersebut menginginkan ajang Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2024 dapat terselenggara di tahun berikutnya.
"Daerah lain yang belum mendapat penghargaan, saya harapkan termotivasi. Ajang ini akan digelar kembali tahun depan," tutup Tito.