Sebenarnya, penggolongan darah ini sangatlah penting untuk informasi saat melakukan transfusi darah. Golongan darah nerupakan suatu ciri khas darah dari suatu individu, dikarenakan adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein yang terdapat pada permukaan membran sel darah merah.
Dapat dikatakan bahwa golongan darah ditemukan oleh permukaan zat yang kemudian disebut antigen, yang terdapat dalam sel darah merah. Karl berhasil menemukan 3 dari 4 golongan darah yang disebut dengan sistem ABO. Penemuan ini ditemukan dengan cara memeriksa golongan darah dari beberapa rekan kerjanya. Karl melakukannya dengan cara mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor.
Hasil dari percobaan itu menghasilkan dua macam reaksi yang menjadi dasar dari antigen A dan B atau dapat kita kenal dengan golongan darah A dan B. Selain itu, percobaan yang dilakukan juga mengasilkan satu macam yang tanpa reaksi, kita kenal dengan golongan darah O dimana tidak ada antigen yang ditemukan.
Kemudian kedua kolega Karl menemukan golongan darah AB dimana kedua antigen A dan B ditemukan pada saat yang bersamaan pada sel darah merah, sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
Dapat diketahui bahwa golongan darah kita ditentukan oleh antigen dan antibodi yang terdapat dalam darah. Antigen merupakan molekul protein yang ditemukan pada permukaan sel darah merah. Antibodi terdapat dalam plasma darah dan merupakan bagian dari pertahanan alami tubuh dalam menghadapi zat-zat asing yang berbahaya bagi tubuh. Antibodi akan mendeteksi dan mengenali zat apapun yang ditandai sebagai benda asing oleh tubuh, dan akan mengingatnya sehigga antibodi akan segera menghancurkan zat asing (antigen) yang masuk ke tubuh.
Secara singkat, antibodi akan menghancurkan benda asing yang ditandai sebagai antigen.
Golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merah dan memiliki antibodi anti-B dalam plasma.
Golongan darah B memiliki antigen B pada sel darah merah dan memiliki antibodi anti-A dalam plasma.
Golongan darah O tidak memiliki antigen, namun memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma.
Golongan darah AB memiliki kedua antigen A dan B, namun tidak memiliki antibodi.
Dari sinilah muncul teori bahwa golongan darah O merupakan donor universal yang bisa mendonor ke semua golongan darah. Dan bahwa golongan darah AB dapat menerima donor dari semua golongan darah. Meski sudah muncul teori ini, namun sebenarnya dalam realita dokter akan sulit mengambil resiko dan akan mengusahakan untuk transfusi darah dilakukan dengan golongan darah yang sama.