Pekalongan, Agustus 2025 – Waktu luang anak-anak Desa Salit banyak dihabiskan dengan bermain gawai. Akibatnya, pengenalan terhadap budaya lokal mulai berkurang karena terpapar budaya modern, sementara minat literasi belum berkembang secara optimal. Menyikapi hal tersebut, Tim GIAT 12 Universitas Negeri Semarang (UNNES) menghadirkan program “Aksaraloka: Penguatan Literasi dan Budaya pada Anak-Anak melalui Kegiatan Belajar Bersama” yang dilaksanakan rutin seminggu sekali untuk anak-anak SD di Desa Salit, Kecamatan Kajen.
Dalam program ini, anak-anak belajar materi dasar sekolah sekaligus mengasah kemampuan literasi. Mereka juga dikenalkan pada budaya bangsa melalui kegiatan seni, mulai dari latihan menyanyi lagu perjuangan “Gugur Bunga” hingga pembacaan puisi. Sebagai penutup, anak-anak berkesempatan tampil dalam pementasan seni sederhana yang menjadi ajang apresiasi atas pembelajaran mereka.
Program Aksaraloka bertujuan meningkatkan minat baca anak sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi alternatif positif bagi anak-anak untuk mengisi waktu luang dengan aktivitas yang bermanfaat dan membangun karakter.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari anak-anak maupun orang tua. Banyak orang tua dengan semangat mengantarkan anaknya setiap pertemuan, dan pementasan seni yang digelar di akhir kegiatan pun mendapat apresiasi luas dari masyarakat.
Melalui Aksaraloka, Tim GIAT 12 UNNES berharap literasi anak-anak Desa Salit semakin meningkat, sekaligus memperkuat jati diri budaya mereka di tengah arus budaya modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI