Mohon tunggu...
Dian
Dian Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Passion aku adalah menulis. Dengan menulis aku bisa berkarya, terutama menulis tentang filosofi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penderitaan Bukan Mimpi Buruk

2 Februari 2023   08:52 Diperbarui: 2 Februari 2023   08:55 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Apa kita menyadari bahwa hidup ini penuh penderitaan. Lihatlah penderitaan di mana - mana, seperti ditinggal orang terdekat kita, di tinggal kekasih, orang sedang sakit parah, kehilangan pekerjaan, tidak punya pekerjaan, orang yang kelaparan, depresi, disabilitas, di jauhi teman atau dikucilkan, banyak sekali penderitaan yang terjadi di kehidupan ini. 

Walaupun mungkin kita menyadari hal itu tapi kita selalu berharap penderitaan yang terjadi pada orang lain, tidak terjadi pada diri kita atau keluarga kita. Namun penderitaan tidak mengenal siapa kita, penderitaan hadir untuk siapa saja. Kalau penderitaan datang dalam hidup kita, tidak ada yang bisa menghindarinya atau menolaknya. 

Kalau kita kita tidak  bisa menghindari penderitaan, sudah siapkah kita untuk mengadapi penderitaan kita sendiri ? 

Atau kita tetap tutup mata dengan semua ini, Sehingga kalau penderitaan datang kepada kita, kita belum siap dan kita menjadi terpukul dan terpuruk, seperti marah, frustasi, mengalami kesedihan mendalam dan larut dalam kesedihan.

Apa seperti itu yang kita mau ?
Tidak bukan, kita harus mempersiapkan diri kita untuk menghadapi setiap gejolak dalam hidup ini. Bisa jadi cobaan yang terjadi pada orang lain bisa juga terjadi pada kita. Tidak ada yang tahu, kita berharap terus untuk jauh dari segala cobaan hidup dan malapetaka. Tapi kalau kita ingin bahagia saja atau ingin senang saja dalam hidup ini, kapan dong kita pintarnya. Karena kita lahir di bumi ini untuk belajar agar jiwa kita bisa  bertumbuh.

Memang tidak ada yang mau menderita atau mengalami malapetaka tapi justru penderitaan itu yang mendewasakan diri kita. Mendewasakan disini adalah kita akan penuh dengan kebijaksanaan. Kebijaksanaan itu berlandaskan dari pengalaman hidup kita, semakin kita sering menderita maka kita akan semakin bijak. Kenapa ?, Karena kita banyak mendapatkan pelajaran hidup dari sebuah penderitaan atau masalah dalam hidup kita. 

Tapi kalau hidup kita senang terus atau tidak pernah mendapat masalah berat, bagaimana kita mendapatkan pelajaran hidup. Yang ada kita terus berusaha memuaskan ego kita sendiri. Yang mana ego tidak akan  pernah puas atau apa keinginan kita itu bisa berhenti ?, tidak bukan, keinginan selalu ingin dan ingin lagi. 

Ego itu selalu mengendalikan dan mengontrol sesuai keinginan kita. Kalau ego kita tidak sesuai realita yang ada maka kita jadi sedih, kecewa, frustasi,putus asa dan marah. Ego itu sifatnya selalu ingin menang, merasa benar dan tidak mau kalah.

Namun saat kita begitu menderita, ego kita yang selama ini kita agung- agungkan, kita bela setengah mati dan kita pertahankan teryata tidak bisa menolong kita. Sehingga pada titik tertentu mau tidak mau kita dipaksa menyerah oleh keadaan dan menerima semuanya dengan legowo. Percuma juga melawan dengan apa yang  terjadi karena hanya sia - sia belaka. Titik itu adalah titik dimana kita sudah capek dengan semuanya sehingga lebih baik pasrah dan menyerah dengan semua ini. Bisa dikatakan, " bodo amat dengan semuanya".  Disitulah ego kita  mulai runtuh dan lenyap. 

Tapi biasanya orang kalau dikasih masalah atau penderitaan ingin cepat keluar dari masalah tersebut, Kalau yang sakit ingin cepat sembuh dengan segala macam pengobatan. Tapi fokusnya di sini bukan solusi atas masalah kita. Tapi bagaimana kita menghadapi semua derita dan cobaan hidup dengan ikhlas, sabar dan pasrah atas semua yang terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun