Mohon tunggu...
Sandro Academy
Sandro Academy Mohon Tunggu... Instruktur -

Masa muda adalah masa yang tepat untuk berprestasi, Memanfaatkan masa muda dengan hal-hal yang positif, adalah komitmen yang selalu di pegang oleh mereka-mereka yang ingin sukses. Masa muda memang sangat banyak dengan tawaran-tawaran yang indah, namun jika kita tidak pintar-pintar dalam menjalankannya, bukan tidak mungkin bahwa kita akan tertuju kejalan kemaksiatan dan kegagalan. Berusaha untuk menciptakan suatu prestasi, bermotivasi untuk terus maju. Walau mungkin itu adalah suatu prestasi yang tidak besar. Dengan prestasi yang lain itu maka Anda akan lebih berpeluang untuk promosi ke jenjang yang lebih tinggi. Caranya agar dapat berprestasi adalah dengan giat mempelajari sesuatu yang baru yang lebih menantang. Kaum muda bukan saja seorang yang memiliki integritas dan semangat yang tinggi dalam hidupnya, tetapi yang harus di pahami adalah bahwa kaum muda adalah manusia yang memanivestasikan jiwa mudanya sebagai agent of the change, sebuah generasi revolusioner.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mengenal Lebih Dekat Cabang Sport Ju-Jitsu

31 Desember 2015   07:36 Diperbarui: 31 Desember 2015   09:10 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Coming Soon: Asian Ju-Jitsu Championship"][/caption]Saat ini, mungkin masyarakat beladiri di Indonesia sedang  ramai membicarakan salah satu cabang beladiri asal Jepang, yakni Jujitsu (bisa dibaca/ditulis juga dengan Jiu-Jitsu, Ju-Jitsu). Mengapa, karena setelah sekian lama, cabang beladiri Jujitsu akhirnya berpeluang besar untuk dipertandingkan di salah satu ajang pesta olahraga terbesar,  Asian Games.

Banyak yang belum mengetahui, bahwa beladiri Jujitsu merupakan cikal bakalnya, banyak beladiri Jepang yang dikenal sekarang seperti, Judo, Aikido dan bahkan SAMBO. Sebagai salah satu seni yang sangat mematikan, tidak heran apabila Jujitsu memiliki keterlambatan dalam hal sosialisasi ke lembaga olahraga dunia, semacam International Olympic Committee (IOC).

Seperti yang dituturkan oleh Subhan Prasandra sebagai salah satu praktisi Judo di Indonesia. Beladiri Jujitsu memiliki prospek yang sangat baik bilamana beladiri ini dapat melebur sebagai salah satu cabang olahraga Olympic sport. Dimana, rangkaian teknik yang dianggap keras atau berbahaya dapat lebih diperhalus terlebih dahulu dalam pola pelatihannya. Impian para praktisi Jujitsu tersebut, akhirnya tercapai setelah Olympic Council of Asia (OCA), mendukung dipertandingkannya Sport Jujitsu di Asian Games 2018, Jakarta.

Ditemui di sela-sela kesibukannya saat membantu persiapan “TC Team Nasional” PB Jujitsu Seluruh Indonesia di kawasan BSD, Tangerang. Subhan Prasandra sebagai salah satu praktisi Judo di perkumpulan SANDRO ACADEMY mengatakan bahwa saat ini  ia bersama rekannya, Michael Sahertian selaku Sekretaris Umum PB Jujitsu Seluruh Indonesia (PBJSI). Sedang berupaya untuk mensosialisasikan cabang Sport Ju Jitsu ke berbagai organisasi Jujitsu yang ada di Tanah Air. Seperti; Brazilian Jujitsu dan beberapa aliran tradisional Jujitsu.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini, organisasi Jujitsu di Indonesia masih terkotak-kotak. Dalam arti, masing-masing aliran atau perkumpulan Jujitsu masih bertahan kepada pakem aliran dan organisasi internationalnya masing-masing. Bahkan, ada beberapa aliran Jujitsu yang masih tidak mau mengakui lembaga PB Jujitsu seluruh Indonesia (PBJSI), sebagai satu-satunya lembaga/organisasi Jujitsu yang diakui resmi oleh pemerintah Indonesia. Baik Subhan Prasandra dan Michael Sahertian, tidak pernah mengambil pusing hal tersebut. Karena mereka berdua mengakui bahwa sebagai organisasi dan cabang baru, Sport Jujitsu mungkin membutuhkan proses sosialisasi yang lebih lama.

Subhan juga menambahkan, bahwa sebenarnya saat ini adalah momen yang sangat baik bagi seluruh Perkumpulan Jujitsu yang ada di Indonesia untuk bersatu dan membawa harum nama Indonesia di tingkat dunia. Subhan menuturkan, bahwa secara pribadi ia banyak melihat talenta-talenta atlet Jujitsu yang mungkin bisa diarahkan ke jenjang prestasi yang lebih tinggi dan lebih baik dari sisi pembinaan. Ia menyebutkan, bahwa atlet tradisional Jujitsu dan BJJ seperti Tzu Noto, Fransisno Tirta, Rayhan Algadri, Ryan Manggala, Rum Zi,  dan Vincent Madjid mungkin berkesempatan untuk menorehkan prestasi dan memaksimalkan potensinya di ajang internasional sekelas Asian Games. Kuncinya Cuma satu pungkas Subhan, kesampingkan dulu ego masing-masing perkumpulan untuk satu satu hal yang mungkin tidak akan terlupakan. Berkibarnya Sang Merah Putih di pentas olahraga dunia.

Baik Subhan Prasandra ataupun Michael Sahertian, keduanya sangat menyadari bahwa di Indonesia saat ini, berbagai perkumpulan Jujitsu di Tanah Air sedang menjamur dan dalam posisi puncak prestasi. Sebut saja; Synergi Jujitsu, Alliance Jujitsu, Spider Jujitsu atau bahkan Institute Jujitsu Indonesia. Seluruh organisasi tentunya memiliki keunikan tersendiri dan sedang berlomba-lomba untuk menghasilkan atlet Jujitsu terbaik untuk masing-masing perkumpulannya. Oleh karenanya, Michael Sahertian mencoba untuk membuka pintu kerjasama seluas-luasnya kepada seluruh praktisi Jujitsu untuk bergabung dan bernaung dibawah satu bendera PB Jujitsu Seluruh Indonesia (PBJSI), yang dipimpin langsung oleh Bapak Prayitno.

Subhan kembali menambahkan, bahwa ia banyak mendengar isu dan rumor dari kalangan internal praktisi Jujitsu. Bahwa, banyak perkumpulan Jujitsu di Indonesia yang menyatakan bahwa PB Jujitsu Seluruh Indonesia (PBJSI) menutup erat organisasinya bagi organisasi lainnya. Namun, Subhan menekankan, bahwa bukan PB JSI yang menutup diri, tapi lebih kepada organisasi lainnya yang belum tentu berkenan melebur dibawah Komando PB JSI. Pernyataan ini sangat jelas, bahwa sebagai satu-satunya organisasi Jujitsu resmi yang diakui oleh pemerintah. PB JSI wajib bergerak dibawah komando lembaga yang membidangi Jujitsu yakni Satlak Prima, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komite Olahraga NasionaI Indonesia (KONI). Sehingga, tidak dimungkinkan adanya organisasi Jujitsu lain yang diakui dan berjalan bersamaan di bawah satu komando lembaga tersebut.

Adapun untuk kategori cabang Sport Jujitsu yang saat ini dikembangkan oleh PB Jujitsu Seluruh Indonesia (PBJSI), terdiri atas 3 kategori kriteria disiplin teknik. yaitu; Newaza, Fighting System dan Show System.

Newaza (Ground Fighting), adalah cabang yang paling banyak diminati oleh banyak praktisi beladiri. Karena rangkaian tekniknya sangat mirip dan mudah diadaptasi oleh atlet Judo, Brazilian Jujitsu, Gulat dan semua beladiri yang memiliki konsep ground fighting, seperti patahan, kuncian dan Cekikkan.

Fighting System merupakan kategori kumite pada umumnya. Jenis full body contact dengan beragam aturan dan pengaman yang telah disesuaikan dan distandarisasi agar seluruh alet terhindar dari cidera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun