Sistem Bahan Bakar Berkarat: Ini adalah pembunuh senyap. Sifat korosif dari campuran air-etanol akan menggerogoti tangki, selang bensin, hingga injektor. Kalau sudah begini, siap-siap saja merogoh kocek dalam-dalam untuk perbaikan.
Jangan Panik, Ini Tips Jitunya!
Membaca semua ini bukan berarti kita harus anti-bioetanol. Kita hanya perlu lebih cerdas dan waspada. Ini beberapa tips yang bisa saya bagikan:
Rajin Isi Penuh Tangki: Jangan biarkan tangki bensin sering kosong dalam waktu lama. Ruang kosong di tangki adalah tempat favorit bagi uap air untuk mengembun. Dengan mengisi penuh, kita meminimalisir risiko ini.
Jangan Jadi "Penimbun" BBM: Jika Anda tipe yang jarang memakai kendaraan, hindari menyimpan bahan bakar bioetanol di tangki selama berbulan-bulan. Gunakan kendaraan secara rutin agar bahan bakar terus bersirkulasi.
Pilih SPBU yang Terpercaya: Pastikan Anda mengisi bahan bakar di SPBU yang ramai dan terawat. Ini menandakan stok bahan bakar mereka selalu baru dan tangki penyimpanannya terawat baik dari kontaminasi air.
Jika Sudah Terjadi: Satu-satunya jalan keluar jika separasi fasa sudah terjadi adalah MENGURAS TOTAL isi tangki. Jangan coba-coba diakali, risikonya terlalu besar.
Bioetanol adalah masa depan bahan bakar yang lebih baik, tapi ia datang dengan syarat dan ketentuan berlaku. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa menikmati manfaatnya tanpa harus jadi korban dari "musuh dalam selimut" ini.
Bagaimana menurut Anda? Punya pengalaman serupa atau tips lain? Mari kita berbagi di kolom komentar!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI