Mohon tunggu...
sandi praspa
sandi praspa Mohon Tunggu... Pengagas Industri Agro Terpadu - Industri 5F

Sandi's innovative approach, encapsulated in his 5F (Food, Feed, Fiber, Fertilizer, Fuel) Industry model, promotes sustainable agriculture and bioenergy. He is also the author of “5F Integrated Sago Industry,” advocating for solutions that align sustainability with global demands. With a solid educational background in Mechanical Engineering from Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta and a Master’s in Renewable Energy Engineering, Sandi aims to harmonize technology with sustainability, fostering a greener and more self-reliant world. He is eager to collaborate on renewable energy projects or provide technology consulting that supports sustainability. Let’s connect and explore opportunities to build a greener tomorrow together!

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Waspada "Aquarium" di Tangki Bensin Anda, inilah Bahaya Tersembunyi Bioetanol

6 Oktober 2025   13:23 Diperbarui: 6 Oktober 2025   13:23 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena separasi fasa ( sumber : AI Imagen 3 generate)

Waspada "Aquarium" di Tangki Bensin Anda, Inilah Bahaya Tersembunyi Bioetanol

Halo Kompasianer dan para pegiat otomotif!

Belakangan ini, kita makin sering mendengar soal bahan bakar ramah lingkungan, salah satunya yang mengandung bioetanol seperti Pertamax Green. Katanya sih lebih bersih, oktannya tinggi, dan pastinya lebih "hijau". Terdengar keren, kan? Saya pun awalnya berpikir begitu. Ikut mendukung program pemerintah sekaligus merawat bumi, kenapa tidak?

Tapi, seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak. Di balik semua keunggulannya, ada satu "musuh dalam selimut" yang perlu kita kenali betul, namanya adalah fenomena separasi fasa atau phase separation. Istilahnya mungkin terdengar rumit, tapi percayalah, efeknya bisa bikin kita pusing tujuh keliling di pinggir jalan.

Yuk, kita bedah bareng-bareng masalah ini

Analogi Pesta yang Gagal: Kenapa Bensin, Etanol, dan Air Bisa "Musuhan"?
Bayangkan ada sebuah pesta. Di pesta itu ada tiga kelompok tamu:

Geng Bensin: Mereka ini geng yang solid, isinya molekul hidrokarbon. Mereka cenderung eksklusif dan hanya mau bergaul dengan yang sejenisnya (istilah kimianya: nonpolar).

Geng Air: Ini juga geng yang sangat kompak, isinya molekul H2O. Mereka ini akrab banget satu sama lain dan hanya mau bergaul sesama mereka (istilah kimianya: polar).

Si Bioetanol: Nah, dia ini si supel yang bisa masuk ke dua geng sekaligus. Dia punya "dua muka": satu sisi bisa akrab dengan Geng Bensin, sisi lainnya bisa ngerangkul Geng Air. Dia inilah yang bertugas jadi "jembatan" atau penengah.

Dalam kondisi ideal (kering), Si Bioetanol sukses menyatukan Geng Bensin dalam sebuah campuran yang harmonis. Jadilah bahan bakar gasohol yang kita kenal.

Masalahnya muncul ketika ada terlalu banyak tamu dari Geng Air yang datang ke pesta. Mungkin karena tangki bensin kita kemasukan air hujan, atau karena adanya embun (kondensasi) di dalam tangki yang kosong.

Melihat sahabat sejatinya (air) datang dalam jumlah banyak, Si Bioetanol ini akhirnya "pilih kasih". Dia akan melepaskan rangkulannya dari Geng Bensin dan memilih untuk memeluk erat Geng Air yang jauh lebih menarik hatinya.

Hasilnya? Pesta pun bubar! Terjadilah perpecahan atau separasi fasa.

Ketika Tangki Bensin Berubah Jadi "Aquarium"
Saat perpecahan itu terjadi, di dalam tangki bensin kita tidak lagi ada campuran homogen. Yang ada adalah dua lapisan cairan yang terpisah, mirip seperti minyak dan air.

Lapisan Atas: Ini adalah bensin yang sudah "ditinggal" oleh etanol. Ibarat kopi yang kehilangan gula, bensin ini jadi "hambar". Nilai oktannya anjlok drastis. Performa mesin yang tadinya garang bisa jadi loyo.

Lapisan Bawah: Ini adalah "cocktail maut" hasil pelukan erat antara bioetanol dan air. Karena lebih berat, dia mengendap di dasar tangki. Campuran ini sangat korosif dan, yang paling parah, sama sekali bukan teman baik bagi mesin kita.

Efek Domino yang Bikin Kantong Jebol
"Terus kenapa kalau ada dua lapisan? Bahayanya di mana?" Nah, ini bagian paling pentingnya.

Pompa bahan bakar (fuel pump) kendaraan kita itu letaknya di dasar tangki. Jadi, coba tebak cairan apa yang pertama kali ia sedot? Betul sekali, "cocktail maut" air dan etanol!

Ketika cairan ini masuk ke ruang bakar, inilah mimpi buruk yang akan terjadi:

Mesin Mogok Tiba-tiba: Cairan ini tidak bisa terbakar. Akibatnya, mesin bakal brebet, tersendat-sendat, atau bahkan mati total. Anda starter berkali-kali pun tak akan hidup.

Mesin Ngelitik (Knocking): Kalaupun mesin masih bisa menyala dengan menyedot lapisan atas, bensin yang oktannya sudah turun drastis akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Timbullah suara "ngelitik" atau ketukan dari dalam mesin yang dalam jangka panjang bisa merusak piston.

Sistem Bahan Bakar Berkarat: Ini adalah pembunuh senyap. Sifat korosif dari campuran air-etanol akan menggerogoti tangki, selang bensin, hingga injektor. Kalau sudah begini, siap-siap saja merogoh kocek dalam-dalam untuk perbaikan.

Jangan Panik, Ini Tips Jitunya!
Membaca semua ini bukan berarti kita harus anti-bioetanol. Kita hanya perlu lebih cerdas dan waspada. Ini beberapa tips yang bisa saya bagikan:

Rajin Isi Penuh Tangki: Jangan biarkan tangki bensin sering kosong dalam waktu lama. Ruang kosong di tangki adalah tempat favorit bagi uap air untuk mengembun. Dengan mengisi penuh, kita meminimalisir risiko ini.

Jangan Jadi "Penimbun" BBM: Jika Anda tipe yang jarang memakai kendaraan, hindari menyimpan bahan bakar bioetanol di tangki selama berbulan-bulan. Gunakan kendaraan secara rutin agar bahan bakar terus bersirkulasi.

Pilih SPBU yang Terpercaya: Pastikan Anda mengisi bahan bakar di SPBU yang ramai dan terawat. Ini menandakan stok bahan bakar mereka selalu baru dan tangki penyimpanannya terawat baik dari kontaminasi air.

Jika Sudah Terjadi: Satu-satunya jalan keluar jika separasi fasa sudah terjadi adalah MENGURAS TOTAL isi tangki. Jangan coba-coba diakali, risikonya terlalu besar.

Bioetanol adalah masa depan bahan bakar yang lebih baik, tapi ia datang dengan syarat dan ketentuan berlaku. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa menikmati manfaatnya tanpa harus jadi korban dari "musuh dalam selimut" ini.

Bagaimana menurut Anda? Punya pengalaman serupa atau tips lain? Mari kita berbagi di kolom komentar!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun