Pensiun di Hari Senja: Masih Perlukah Mencari Pekerjaan? Perspektif Islam dan Kesehatan
Masa pensiun sering dianggap sebagai akhir dari produktivitas, padahal dalam perspektif Islam dan ilmu kesehatan, usia senja tetap dapat menjadi masa yang penuh makna dan berkarya. Islam tidak membatasi usia untuk beramal, bekerja, dan memberi manfaat selama tidak memberatkan dan tetap menjaga kesehatan. Dari sisi kesehatan, aktivitas yang bermakna di usia lanjut berperan penting dalam menjaga kualitas hidup fisik dan mental. Artikel ini membahas pandangan Islam berdasarkan sunah dan pendapat ulama, serta temuan sains kesehatan tentang pentingnya tetap aktif setelah pensiun. Selain itu, dibahas pula langkah-langkah bijak menyikapi masa pensiun agar tetap sehat, produktif, dan bahagia.
Pensiun bukanlah akhir dari segalanya. Banyak orang menganggap masa pensiun sebagai titik berhenti dari aktivitas dan kontribusi, padahal Islam tidak membatasi usia dalam memberikan manfaat bagi sesama. Dalam Islam, setiap waktu dan tenaga yang digunakan untuk kebaikan adalah amal yang bernilai ibadah, selama dilakukan dengan niat yang lurus dan cara yang benar.
Dari sisi kesehatan, masa pensiun yang dijalani tanpa arah dan aktivitas justru meningkatkan risiko gangguan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa pensiun bukan berarti berhenti total dari aktivitas produktif, melainkan beralih ke bentuk aktivitas yang lebih selaras dengan kondisi dan kebutuhan tubuh serta jiwa.
Pensiun di Usia Senja Menurut Islam
Islam tidak menetapkan batas usia dalam berkarya atau bekerja, asalkan tidak memberatkan dan sesuai kemampuan. Nabi Muhammad sendiri tetap aktif berdakwah dan memimpin umat hingga akhir hayatnya. Dalam hadis riwayat Bukhari, diceritakan bagaimana para sahabat senior tetap memberikan kontribusi besar dalam masyarakat hingga usia lanjut.
Prinsip Islam dalam bekerja selalu dikaitkan dengan niat ibadah. Dalam QS. Al-Mulk: 15 disebutkan, "Berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah dari rezeki-Nya." Ayat ini menunjukkan bahwa mencari rezeki adalah bagian dari usaha manusia selama hidupnya. Ulama seperti Imam Al-Ghazali dan Ibnu Qayyim juga menyarankan agar orang tua tetap produktif selama fisik dan akalnya masih sehat.
Anjuran Islam untuk tetap berusaha tidak harus diartikan sebagai kerja keras fisik, tetapi kerja ringan yang membawa manfaat dan tidak membahayakan kesehatan. Misalnya, berdagang kecil-kecilan, mengajar, atau menjadi pembimbing masyarakat dalam hal spiritual.
Selain itu, usia senja adalah waktu untuk memperbanyak amal ibadah, tetapi bukan berarti pasif. Imam Nawawi menyebutkan bahwa waktu senggang harus diisi dengan amal saleh dan aktivitas bermanfaat, agar tidak menjadi celah bagi kemalasan dan penyakit hati.
Dengan demikian, Islam mengarahkan bahwa bekerja atau beraktivitas di usia pensiun adalah sah, bahkan terpuji, selama diniatkan untuk ibadah, dilakukan dengan seimbang, dan tidak mengabaikan kesehatan.