Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.www.klinikdrwidodo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pensiun, Masihkah Harus Mencari Pekerjaan ? Dalam Perpektif Islam dan Sains Kedokteran

17 Mei 2025   09:46 Diperbarui: 17 Mei 2025   10:17 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi dan editing pribadi

Pensiun di Hari Senja: Masih Perlukah Mencari Pekerjaan? Perspektif Islam dan Kesehatan

Masa pensiun sering dianggap sebagai akhir dari produktivitas, padahal dalam perspektif Islam dan ilmu kesehatan, usia senja tetap dapat menjadi masa yang penuh makna dan berkarya. Islam tidak membatasi usia untuk beramal, bekerja, dan memberi manfaat selama tidak memberatkan dan tetap menjaga kesehatan. Dari sisi kesehatan, aktivitas yang bermakna di usia lanjut berperan penting dalam menjaga kualitas hidup fisik dan mental. Artikel ini membahas pandangan Islam berdasarkan sunah dan pendapat ulama, serta temuan sains kesehatan tentang pentingnya tetap aktif setelah pensiun. Selain itu, dibahas pula langkah-langkah bijak menyikapi masa pensiun agar tetap sehat, produktif, dan bahagia.

Pensiun bukanlah akhir dari segalanya. Banyak orang menganggap masa pensiun sebagai titik berhenti dari aktivitas dan kontribusi, padahal Islam tidak membatasi usia dalam memberikan manfaat bagi sesama. Dalam Islam, setiap waktu dan tenaga yang digunakan untuk kebaikan adalah amal yang bernilai ibadah, selama dilakukan dengan niat yang lurus dan cara yang benar.

Dari sisi kesehatan, masa pensiun yang dijalani tanpa arah dan aktivitas justru meningkatkan risiko gangguan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa pensiun bukan berarti berhenti total dari aktivitas produktif, melainkan beralih ke bentuk aktivitas yang lebih selaras dengan kondisi dan kebutuhan tubuh serta jiwa.

Pensiun di Usia Senja Menurut Islam

Islam tidak menetapkan batas usia dalam berkarya atau bekerja, asalkan tidak memberatkan dan sesuai kemampuan. Nabi Muhammad sendiri tetap aktif berdakwah dan memimpin umat hingga akhir hayatnya. Dalam hadis riwayat Bukhari, diceritakan bagaimana para sahabat senior tetap memberikan kontribusi besar dalam masyarakat hingga usia lanjut.

Prinsip Islam dalam bekerja selalu dikaitkan dengan niat ibadah. Dalam QS. Al-Mulk: 15 disebutkan, "Berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah dari rezeki-Nya." Ayat ini menunjukkan bahwa mencari rezeki adalah bagian dari usaha manusia selama hidupnya. Ulama seperti Imam Al-Ghazali dan Ibnu Qayyim juga menyarankan agar orang tua tetap produktif selama fisik dan akalnya masih sehat.

Anjuran Islam untuk tetap berusaha tidak harus diartikan sebagai kerja keras fisik, tetapi kerja ringan yang membawa manfaat dan tidak membahayakan kesehatan. Misalnya, berdagang kecil-kecilan, mengajar, atau menjadi pembimbing masyarakat dalam hal spiritual.

Selain itu, usia senja adalah waktu untuk memperbanyak amal ibadah, tetapi bukan berarti pasif. Imam Nawawi menyebutkan bahwa waktu senggang harus diisi dengan amal saleh dan aktivitas bermanfaat, agar tidak menjadi celah bagi kemalasan dan penyakit hati.

Dengan demikian, Islam mengarahkan bahwa bekerja atau beraktivitas di usia pensiun adalah sah, bahkan terpuji, selama diniatkan untuk ibadah, dilakukan dengan seimbang, dan tidak mengabaikan kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun