Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.www.klinikdrwidodo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

7 Cara Ilmiah Memperpanjang Usia dan Jaga Kualitas Hidup

16 Mei 2025   09:02 Diperbarui: 16 Mei 2025   09:02 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain kuantitas, kualitas tidur juga menentukan kesehatan jangka panjang. Gangguan tidur kronis seperti insomnia atau sleep apnea dapat meningkatkan peradangan sistemik dalam tubuh, mempercepat penuaan sel, dan berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Oleh karena itu, menjaga rutinitas tidur yang konsisten, menghindari paparan cahaya biru sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang adalah strategi penting yang dapat meningkatkan kualitas tidur sekaligus memperpanjang usia harapan hidup.

7. Menjaga Kesehatan Mental dan Koneksi Sosial

Kesehatan mental dan hubungan sosial yang positif memainkan peran krusial dalam umur panjang. Studi longitudinal dari Harvard Study of Adult Development---yang telah berlangsung lebih dari 80 tahun---menunjukkan bahwa hubungan sosial yang hangat dan dukungan emosional yang baik berkorelasi erat dengan peningkatan kebahagiaan, pengurangan risiko demensia, dan umur yang lebih panjang. Rasa kesepian kronis, di sisi lain, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian dini, setara dampaknya dengan merokok 15 batang sehari menurut data dari National Institute on Aging.

Aktivitas seperti melibatkan diri dalam komunitas, menjalani kehidupan spiritual, terlibat dalam kegiatan sosial atau sukarela, serta menjaga hubungan dengan keluarga dan teman dekat dapat memberikan perlindungan psikologis dan fisiologis. Interaksi sosial merangsang otak, mengurangi stres, meningkatkan hormon kebahagiaan seperti oksitosin, dan mengurangi kortisol. Dengan demikian, membangun dan memelihara jaringan sosial yang sehat bukan hanya menyenangkan, tetapi juga terbukti secara ilmiah dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup.

Kesimpulan

Ilmu pengetahuan modern menegaskan bahwa perubahan besar dalam hidup sering kali bermula dari langkah-langkah kecil yang dilakukan dengan tekun dan konsisten. Setiap keputusan sehat yang kita ambil, mengganti makanan olahan dengan makanan alami, berjalan kaki lebih banyak, menjauhi rokok, atau sekadar berdiri lebih sering di tengah pekerjaan adalah investasi jangka panjang untuk tubuh dan jiwa. Seiring waktu, kebiasaan-kebiasaan ini berakumulasi menjadi kekuatan yang mampu mengubah arah hidup, mengurangi risiko penyakit kronis, dan memperpanjang harapan hidup dengan cara yang penuh makna.

Tahun 2025 bukan hanya angka dalam kalender; ia bisa menjadi titik balik, awal dari babak baru menuju kehidupan yang lebih sehat, bugar, dan bahagia. Dalam tiap langkah kecil menuju perubahan, tersembunyi harapan besar akan hari esok yang lebih cerah. Karena sejatinya, hidup yang panjang bukan hanya tentang jumlah tahun yang kita miliki, tetapi tentang kualitas hidup yang kita jalani. Maka, mari menjadikan tahun ini momen untuk bangkit, membangun rutinitas sehat, dan merayakan hidup dengan penuh semangat dan syukur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun