Mohon tunggu...
InspirasiPlus
InspirasiPlus Mohon Tunggu... Editor - https://www.instagram.com/sandi_asnur7/
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MAJU BERSAMA TEKNOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bengkulu: Kisah Sebuah Kota dengan Jejak Sejarah yang Mengagumkan

18 Juli 2023   02:22 Diperbarui: 18 Juli 2023   02:24 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.tripadvisor.co.id

Bengkulu, sebuah kota yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia, memiliki jejak sejarah yang kaya dan memikat. Dalam cerita berdirinya, kita dibawa kembali ke zaman kolonial Belanda di wilayah ini, di mana kekuatan dan pesona Bengkulu sebagai pusat perdagangan dan administrasi begitu mencolok.

Pada abad ke-17, wilayah Bengkulu diperintah oleh Kerajaan Banten. Namun, pada tahun 1685, VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda berhasil merebut Bengkulu dari tangan Kerajaan Banten. Inilah titik awal bagi pengembangan kota yang dulu dikenal sebagai Bencoolen atau Benkulen oleh Belanda.

Peran strategis Bengkulu sebagai pelabuhan perdagangan penting terlihat jelas ketika Belanda memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahannya dari Batavia (sekarang Jakarta) ke Bencoolen pada tahun 1714. Benteng Marlborough dibangun sebagai benteng pertahanan yang megah di kota ini, mencerminkan ambisi Belanda untuk menjadikan Bengkulu sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi yang kuat.

Bencoolen pun berkembang pesat di bawah penjajahan Belanda. Kota ini menjadi pusat perdagangan dan administrasi di wilayah Sumatera bagian selatan. Produksi kopi menjadi komoditas utama yang diekspor ke Eropa, dan Bencoolen dihiasi dengan pabrik tekstil, tempat pemurnian lada, dan fasilitas pembuatan gula yang modern. Perdagangan berkembang pesat, membawa kemakmuran bagi kota ini.

Namun, pada tahun 1824, melalui perjanjian antara Inggris dan Belanda, Bencoolen akhirnya diserahkan kepada Inggris. Kota ini mengalami perubahan yang signifikan pada tahun 1837, ketika nama Bencoolen diubah menjadi Bengkulu. Bengkulu menjadi bagian dari wilayah Hindia Timur Inggris dan terus berfungsi sebagai pusat administrasi yang penting.

Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Bengkulu telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari wilayah negara ini. Kota ini terus berkembang sebagai pusat administrasi, pendidikan, dan perdagangan di Provinsi Bengkulu. Jejak sejarah yang terpatri dalam dinding Benteng Marlborough, arsitektur Masjid Jamik Bengkulu yang megah, serta keindahan alam Pantai Panjang, semuanya memberikan daya tarik yang tak terlupakan bagi pengunjung.

Bengkulu bukan hanya sebuah kota dengan sejarah yang megah, tetapi juga memiliki pesona alam yang menawan. Pantai Panjang, dengan garis pantainya yang indah, menyajikan panorama yang menakjubkan. Wisatawan dari dalam dan luar negeri terpesona oleh keindahan alam yang ditawarkan oleh kota ini.

Melalui perjalanan sejarahnya yang mencengangkan, Bengkulu telah menjelma menjadi kota yang bersemangat, menawarkan kekayaan budaya dan keindahan alam yang tak terlupakan. Dari puncak kemakmuran perdagangan kolonial hingga perubahan pemerintahan dan kemerdekaan, Bengkulu tetap menjadi saksi bisu dari perjalanan panjangnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, Bengkulu tetap menjaga warisan sejarahnya dengan baik. Kota ini telah menjadi saksi perubahan dunia dan membawa kita pada sebuah perjalanan melalui waktu. Melangkah di jalan-jalan Bengkulu yang dipenuhi sejarah, pengunjung dapat merasakan pesona dan keajaiban dari sebuah kota yang tumbuh dari masa lalu yang gemilang.

Bengkulu adalah cerita tentang ketangguhan, ketekunan, dan daya tarik yang tiada duanya. Dari kejayaan kolonial hingga kemerdekaan, Bengkulu telah memancarkan pesona dan keindahannya kepada dunia. Kota ini terus menjadi titik penting dalam peta Indonesia dan menyimpan misteri serta keajaiban yang masih belum terpecahkan, menanti untuk ditemukan oleh generasi mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun