Mohon tunggu...
Sandhikawirendr
Sandhikawirendr Mohon Tunggu... Digital Marketer

A word after a word after a word is power.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Netralitas TNI Sebagai Pilar Demokrasi

21 Maret 2025   11:08 Diperbarui: 22 Maret 2025   09:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi TNI (Sumber: Pinterest)

Netralitas TNI Sebagai Pilar Demokrasi

Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai kekuatan pertahanan negara memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas dan keamanan. Salah satu prinsip fundamental yang dipegang teguh oleh TNI adalah netralitas dalam politik. Netralitas ini bukan sekadar aturan, melainkan fondasi penting bagi demokrasi yang sehat. TNI tidak boleh terlibat dalam politik praktis, mendukung atau memihak partai politik tertentu, atau menggunakan kekuasaan militernya untuk kepentingan politik.

Landasan Hukum dan Etika Profesi

Netralitas TNI dalam politik memiliki landasan hukum yang kuat, salah satunya adalah Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Undang-undang ini secara eksplisit melarang TNI terlibat dalam politik praktis, mendukung atau memihak partai politik tertentu, atau menggunakan kekuasaan militernya untuk kepentingan politik. Selain itu, netralitas TNI juga didasarkan pada etika profesi yang menjunjung tinggi profesionalisme dan integritas. Prajurit TNI terikat pada Sapta Marga, sumpah prajurit, dan delapan wajib TNI yang menekankan pada loyalitas kepada negara dan bangsa, bukan kepada kepentingan politik golongan tertentu.

Etika profesi TNI juga menekankan pada sikap imparsial dan tidak diskriminatif dalam menjalankan tugasnya. Prajurit TNI harus bersikap adil dan tidak memihak kepada kelompok atau individu tertentu, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan prinsip-prinsip demokrasi. Dengan berlandaskan pada hukum dan etika profesi yang kuat, TNI diharapkan dapat menjaga netralitasnya dan fokus pada tugas pokoknya sebagai penjaga kedaulatan negara dan pelindung segenap bangsa Indonesia.

Menjaga Kepercayaan Publik

Kepercayaan publik adalah aset berharga bagi TNI. Masyarakat harus yakin bahwa TNI bertindak atas nama negara dan kepentingan nasional, bukan kepentingan politik kelompok tertentu. Keterlibatan TNI dalam politik dapat merusak kepercayaan ini, karena masyarakat akan melihat TNI sebagai alat politik yang dapat disalahgunakan untuk menekan atau mengintimidasi warga negara. Netralitas TNI adalah jaminan bahwa kekuatan militer tidak akan disalahgunakan untuk kepentingan politik, sehingga kepercayaan publik tetap terjaga.

Selain itu, netralitas TNI juga penting untuk menjaga citra profesionalisme dan integritas institusi militer. Masyarakat akan lebih menghormati TNI jika mereka melihat TNI sebagai institusi yang netral dan profesional, yang fokus pada tugas pokoknya sebagai penjaga kedaulatan negara. Dengan menjaga kepercayaan publik, TNI dapat memperkuat posisinya sebagai institusi yang disegani dan diandalkan oleh masyarakat.

Mencegah Polarisasi dan Konflik

Politik yang melibatkan militer cenderung memicu polarisasi dan konflik dalam masyarakat. Jika TNI terlibat dalam politik, hal ini dapat menciptakan perpecahan di dalam tubuh militer itu sendiri, serta memicu ketegangan antara militer dan masyarakat sipil. Anggota TNI yang memiliki pandangan politik berbeda dapat saling berkonflik, yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas dan efektivitas TNI sebagai kekuatan pertahanan negara. Selain itu, keterlibatan TNI dalam politik juga dapat menciptakan persepsi negatif di kalangan masyarakat, yang dapat merusak hubungan antara militer dan masyarakat sipil.

Netralitas TNI adalah benteng yang mencegah terjadinya konflik dan menjaga persatuan bangsa. Dengan tidak terlibat dalam politik, TNI dapat menjaga soliditas internal dan mencegah terjadinya perpecahan di dalam tubuh militer. TNI juga dapat menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sipil, sehingga tercipta stabilitas dan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Netralitas TNI adalah salah satu pilar penting dalam menjaga demokrasi dan mencegah terjadinya konflik yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Profesionalisme dan Fokus pada Tugas Utama

Netralitas memungkinkan TNI untuk fokus pada tugas utamanya, yaitu menjaga kedaulatan negara dan melindungi segenap bangsa Indonesia. Dengan tidak terlibat dalam politik, TNI dapat mengalokasikan sumber daya dan energinya secara optimal untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan militer. Prajurit TNI dapat fokus pada pelatihan, pengembangan doktrin, dan modernisasi alutsista, sehingga TNI menjadi kekuatan pertahanan yang tangguh dan profesional.

Selain itu, netralitas juga penting untuk menjaga disiplin dan soliditas internal TNI. Keterlibatan dalam politik dapat menciptakan perpecahan di dalam tubuh militer, yang pada akhirnya dapat mengganggu efektivitas TNI dalam menjalankan tugasnya. Dengan menjaga netralitas, prajurit TNI dapat fokus pada tugas militer dan menghindari konflik internal yang dapat merusak profesionalisme dan integritas institusi.

Peran TNI dalam Mendukung Demokrasi

Meskipun tidak terlibat dalam politik praktis, TNI memiliki peran penting dalam mendukung demokrasi. TNI harus siap membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan selama proses demokrasi, seperti pemilihan umum. Kehadiran TNI dalam mengamankan proses pemilu dapat menciptakan rasa aman dan kondusif bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya tanpa rasa takut atau intimidasi. TNI juga berperan dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama aksi demonstrasi atau protes, dengan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia dan prinsip demokrasi.

Bukan hanya itu, TNI juga berperan dalam menjaga kedaulatan negara dan melindungi segenap bangsa Indonesia dari ancaman dan gangguan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan menjaga stabilitas keamanan, TNI menciptakan kondisi yang kondusif bagi berlangsungnya proses demokrasi dan pembangunan nasional. TNI juga berperan dalam membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana alam, yang merupakan bagian dari tugas operasi militer selain perang (OMSP). Dengan demikian, TNI berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat untuk menjalankan kehidupan berdemokrasi. Rakyat tentunya berharap TNI selalu berada di pihak Rakyat Indonesia tanpa ada distraksi dan transaksi dari dunia politik praktis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun