Mohon tunggu...
Samuel HasudunganTampubolon
Samuel HasudunganTampubolon Mohon Tunggu... Buruh - Seseorang yang senang belajar dan mengajar

Boleh berganti buah, tapi jangan lupa akar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

My Diary and Though in The Isolation #jagajarak

24 Maret 2020   22:10 Diperbarui: 24 Maret 2020   22:14 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Ku yakin, suatu saat nanti akan tiba saat ketika televisi, radio, hingga internet memberitakan bahwa pada hari itu tidak ada lagi kasus positif baru."

Entahlah...

Aku hanya ingin keadaan kita semua membaik, termasuk keadaan anda yang sedang membaca ini, semoga sehat dan baik saja.

Pada suatu malam, iseng aku buat story di Whatsapp, aku tulis "ISOLATION".
Tiba-tiba, lumayan banyak juga yang merespon.
Respon yang diberikan pastinya bernada bosan dan genre nya stres.

Terutama untuk ku dan orang-orang dekat ku yang masih berkutat di belajar dan mengajar.
Jelas gak asik ketika disebut Work From Home.
Tapi dibilang 'libur' juga gak bisa dengan tanpa curiga datang ke cafe, pantai, atau clubbing.

Iya kali setiap refreshing pakai Tik Tok di kamar doank.
Gak bisa Rebahan From Home juga.
Namun mencoba Work From Heart.
Sambil juga Masak From Home dong.

UTS online dan kuliah online juga tidak serta merta asyik.
Asyik sih sambil rebahan, tapi gak asyik kalau kuota habis.
Anak SMA yg gak jadi UNBK, entah harus senang atau harus apa. Selamat aja dulu deh.
Ada yang mau pesta resepsi, tapi mending nikahan di rumah tanpa undangan.

Semua ini terjadi untuk mencegah penyebaran sesuatu.

Ya, namanya Novel Corona Virus a.k.a. COVID-19.

Aku tidak tahu persis apakah aku pernah menyapanya.
Aku juga tidak pasti apakah dia pernah menginap.
Pun aku tak yakin apakah sudah pernah menaklukkannya.

Tentunya tulisan ini bukan dari ku mewakili kaum Sapiens ku. Kaum yang anggap percaya bahwa kami lah penguasa dunia.
Sekilas tentang kaum ku, kaum Sapiens sangat gemar bermain api (baca: bom, rudal, roket, peluru).
Kaum Sapiens punya hobi mengepulkan asap lewat cerobong (pabrik).
Beberapa, namun tidak semua, Sapiens tidak peduli kepada Sapiens yang lebih renta (tua).
Kaum Sapiens juga gemar menggeber dan membuat kebisingan (knalpot recing 'gak jelas').

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun