Mohon tunggu...
Samuel AugustI
Samuel AugustI Mohon Tunggu... Musisi - Akun ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Jurnalisme Multimedia di FISIP UAJY. Apabila bermanfaat bisa share dan like untuk membantu saya mendapatkan nilai yang baik, Terimakasih. Tuhan Memberkati :)

Akun ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Jurnalisme Multimedia di FISIP UAJY. Apabila bermanfaat bisa share dan like untuk membantu saya mendapatkan nilai yang baik, Terimakasih. Tuhan Memberkati :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kilas Balik Sejarah Internet dan Media Online di Indonesia

3 September 2018   08:47 Diperbarui: 7 September 2018   11:57 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, Bisnis Indonesia juga meluncurkan situs online-nya pada 2 September 1996. Lalu di luar Jakarta, pada 11 Juli 1997, Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online. Sekitar satu bulan kemudian, tepatnya 22 Agustus 1997, muncul Kompas Online.

Beberapa situs tersebut merupakan generasi pertama media online di Indonesia, yang mana kontennya masih sama dengan versi cetaknya karna hanya memindahkan halaman cetaknya ke online, kecuali Tempointeraktif yang pada saat itu tidak memproduksi cetak.

Detik: Pionir media online

Media online di Indonesia sebelumnya bersifat statis sehingga tidak bertahan lama karena hanya memindahkan dari cetak ke online. akan tetapi hal tersebut diubah oleh detik.com yang digagas oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi. Detik.com pertama kalinya menguggah pada 9 Juli 1998 yang disebut sebagai media online mandiri karena tidak memiliki versi cetaknya.

detik.com
detik.com
Detik.com menawarkan kecepatan dan aktualitas dalam berita (tidak selalu lengkap dengan keenam unsur berita yang dikenal sebagai 5W + 1H). Budiono, penulis detik mengenalkan running news yaitu penyajian berita serial seperti breaking news stasiun berita CNN atau seperti di beberapa kantor berita asing.

Kemudian, 2000an, Indonesia pun mengalami dampak dari booming-nya dotcom (.com) di dunia pada tahun 1990-an yakni ditandai dengan situs-situs lokal baru yang bermunculan, tanpa terkecuali situs portal berita online. Beberapa situs serupa antara lain astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com dan berpolitik.com. Situs-situs tersebut dimodali oleh para konglomerat.

Sayangnya, hal ini tidak bertahan lama di Indonesia. Kehadiran media online di Indonesia ini tidak didukung dengan aspek bisnis yang baik sehingga pada tahun 2002-2003, satu per satu dari media tersebut mulai gugur kecuali detik.com, kompas.com, tempointeraktif.com dan republika.co.id masih terus bertahan.

Memasuki Musim Baru dengan Gairah

Jatuhnya banyak media online ini tidak membuat para pemodal tadi untuk menyerah. 

kapanlagi.com
kapanlagi.com
merdeka.com
merdeka.com
Awal 2003, hadir kapanlagi.com yang digagas oleh Steve Christian dengan rekannya yang baru selesai kuliah di Australia. Kapanlagi.com memiliki konsep situs hiburan yang 7 tahun kemudian menjadi media hiburan paling populer di Indonesia. Kemudian tahun 2012, Steve melebarkan sayapnya dengan mendirikan situs berita yang lebih "serius" yaitu Merdeka.com.

 Kemudian pada tahun 2007,Okezone.com diluncurkan tanggal 1 Maret, oleh PT Media Nusantara Citra (MNC). Hal ini kemudian menjadi penanda bangkitnya gairah media online di Indonesia dengan didirikannya vivanews.com oleh Bakrie Group setelahnya. Persaingan yang kian ketat ini membuat kompas.com, tempointeraktif.com melakukan rebranding besar-besaran. Disinilah kemudian tempointeraktif.com berubah menjadi tempo.co.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun