Bismillahi rohmanirrohim
Malam ini kembali lagi dengan pelatihan ke 10 di KBMN gelombang 28 yang saya membuat penasaran yang tinggi apalagi dengan teman malam ini yaitu Kiat Menulis Cerita Fiksi tema yang membuat semangat padahal tadi sebelum Magrib mata sudah lima watt berhubung tema malam ini membuat daya khayal ngehalu saya semakin meronta-ronta untuk terpuaskan dengan materi malam ini.
Pemateri malam ini adalah Bapak Sudomo , S.Pt. biasa dipanggil dengan bapak Mazmo  yang berasal dari Jawa Tengah namun mengajar IPA di SMPN 3 Lingsar Lombok yang melahirkan buku berjudul "Di Penghujung Pelukan", "Pahlawan Atikorupsi: Sudah Adil, Kok!" dan buku digital berjudul "Bermain Sambi Belajar : Tim Pencari Pesawat Sederhana",  dengan moderator Bapak Bambang Purwanto, S.Kom. Gr. atau Mr. Bams.
Bapak Sutomo/Mazmo menyampaikan dalam menulis fiksi menggunakan alur MERDEKA yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.
1.  Mulai dari Diri. Pada alur ini, beliau ingin peserta pelatihan bisa berbagi tentang pengalaman pribadi dalam menulis cerita fiksi.        Sebagai contoh bisa dimulai dengan pengalaman kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat         menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi.
2.  Eksplorasi Konsep.
   Pemateri menjelaskan bahwa jenis-jenis fiksi bukan hanya cerpen, novelet, novela, dan novel tetapi juga fiksimini, flash fiction,      dan pentigraf.
   Cerpen adalah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang dialami oleh satu         tokoh saja.
- Novelet /novela adalah karya sastra dalam bentuk novel mini.
- Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang Panjang mengandung rangkaia cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.
- Fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn.
- Flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.
- Pentigraf adalah akronim ari cerpen tiga paragraf
      Ada pun Unsur pembangun cerita fiksi yaitu
     a.  Latar/tempat;
     b.  Tokoh/penokohan;
     c.  Alur/plot;
     d.  Sudut pandang (point of view);
     e.  Amanat; dan tak kalah pentingnya menurut narasumber adalah
     f.  Premis yaitu ringkasan dalam satu kalimat.
       Contoh premis novel Harry Potter adalah eorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.
       Dari contoh tersebut beliau menyimpulkan bahwa kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya           dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.
3. Â Ruang Kolaborasi mencari bahan yang berkaitan dengan cerita yang akan ditulis.
4. Â Demonstrasi Kontekstual membuat tulisan sesuai dengan pemaham yang didapat/diketahui.
5. Â Elaborasi Pemahaman adalh penulis harus mampu tujuannya dalam menulis karyan tersebut
    Pemateri menyampaikan agar daya imajinasi penulis benar-benar bisa bekerja optimal dalam menyusun sebuah karya fiksi            adalah dengan konsisten menulis sehingga membuat penulis terbiasa nyaman menulis dalam kondisi apapun. Agar tulisan yang       kita buat tidak melenceng/keluar jalur dari cerita awal sebaiknya membuat kerangka karangan atau outline.
    Apasih outline atau kerangka karangan itu?
- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita
- Membuat premis sesuai tema
- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
6. Â Â Koneksi Antarmateri adalah adanya koherensi atau hubungan cerita yang antar paragraph.
7. Â Â Aksi Nyata atau action adalah mulai menulis.
Sebagai kesimpulan yang dapat saya ambil pada pertemuan ke-10 ini adalah semua orang bisa menulis karya fiksi bisa dimulai dnegan menulis pangalam pribadi yang dibumbui dengan kata-kata menarik dilengkapi dengan konflik yang peneyelesaian diabuat secara runut atau adanya koherensi antar paragraph sehingga pembaca paham apa yang disampaikan penulis, sebaiknya sebelum menulis membuat kerangka karangan agar apa yang ditulis tidak keluar jalur awal.
Demikian hasil petemuan malam ini, terima kasih kepada narasumber yang sudah menyampaikan materi yang sangat berharga dan terima kasih juga kepaada moderator yang sudah memandu pertemuan serta tim solid KBMN 28 yang memfasilitasi kegiatan sehingga bisa berjalan dengan baik. Semoga semua pihak yang terlibat mala mini diberikan keberkahan dan kesehatan oleh Allah swt. Aamiin.
Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H