Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sistem Penanggalan dan Jatah Preman

4 April 2021   14:15 Diperbarui: 4 April 2021   14:40 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paus adalah legitimator penguasa rezim kerajaan kerajaan. Beliau bertitah "hari ini tanggal 4 Oktober 1582, tetapi besok adalah tanggal 15 Oktober 1582". Selesai urusan !

Nah, bayangkan orang-orang yang siap siap mau merayakan pesta ulang tahun antara tanggal 5 Oktober -- 14 Oktober tahun itu. Sirna, hanya dalam sekejap sabda.  Tetapi beliau ini tidak mau pula kalah dari dua preman pendahulu. Sejak fatwa-titahnya itu, jadilah sampai sekarang sistem kalender masehi yang kita kenal disebut Sistem Gregorian, untuk mengabadikan namanya.

Kita tunggu, entah pada zaman Paus, Ephorus, Imam Besar, Datu atau Tsar mana lagi kelak akan meng adjust sistem penanggalan ini. Secara, sejak zaman Gregorius, hingga hari ini sudah terakumulasi lagi misakurasi dalam bilangan nol koma hari per tahun,  bukan ?

Penentuan Perayaan Hari Natal dan Paskah

Sistem kalender masehi yang sekarang perlu menentukan titik imaginer. Titik nol. Karena namanya adalah sistem kalender Gregorian Masehi, yang dikaitkan dengan masa pelayanan Yesus Kristus di dunia, lalu perlu ditentukan kapan tanggal kelahiran Yesus Kristus tersebut.

Ada berbagai teori dan penjelasan untuk itu. Tidak ada kesepakatan tunggal. Ada yang merayakan Natal di bulan Desember, ada di bulan Januari, bahkan ada di bulan Juni. 

Ada yang mengaitkan pemilihan tanggal 25 Desember dengan paganisme, hari penyembahan dewa matahari zaman sebelum Kristen, musim tanam baru,  dan macam-macam. You name it. Tetapi mayoritas menyepakati dan menetapkannya di tanggal 25 Desember. Menjadi sebuah hari festival.  

Entah itu  di Negara sekuler, negara agama atau negara Komunis sekalipun, ya Christmas, musim belanja, liburan dan atau mendadak saleh rohani, ya di tanggal 25 Desember itu. Kartu natal sekarang sudah berubah menjadi greeting season, shopping season. Tidak lagi X'mas season.

Penjelasan ayah saya -- seorang Sintua dan guru sekolah -- puluhan tahun yang lalu sangat jitu. Mirip dengan pendekatan Paus Gregorian itulah. Beliau bilang begini. 

Dalam Lukas 2, 21 Yesus disunat pada hari kedelapan. Tinggal kau kurangkan saja 8 hari dari tanggal 1 Januari. Kan ketemu tanggal 25 Desember. Itulah tanggal lahirnya. 

Gitu aja kok repot. Make sense. Untung bapak saya ini hanya Sintua - parhalado tingkat desa. Kalau tidak, bisa bisa mewarisi bakat preman Julius Caesar atau pesabda Gregorius beliau ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun