Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Humor

Ternyata, Adam Itu Pria ISTI, Lho

12 Januari 2020   18:54 Diperbarui: 18 Januari 2020   05:58 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, Adam dan Hawa sebagai sejoli berjalan traveling  ke sana kemari. Menikmati alam. Mungkin saja  mereka sekali sekali menyelam bareng di sungai itu, panjat tebing, bercengkerama dengan ular kobra, harimau atau burung hantu.  

Kejatuhan ke dalam dosa.

Peristiwa ini diriwayatkan dalam Kitab Kejadian pasal tiga. Ini kisah yang sangat dramatisir ironis. Amat disesalkan untuk seorang pria sekaliber Adam.

Al kisah, Adam dan Hawa satu waktu sedang bercengkerama dekat pohon lebat berbuah ranum menggoda. Tetiba datang seekor ular membujuk Hawa untuk mengambil buah pohon itu untuk dimakan. Jangan tanya pakai bahasa apa mereka. Yang jelas Hawa dan ular itu berdialog dan bertukar sapa.

Lalu Hawa terbujuk dan tergoda "... buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya...".  Eng...ing...eng....Hawa memetiknya. Saya tidak tahu persis berapa tinggi pohon itu. Pendek seperti pohon apel atau tinggi seperti gorat ? Entahlah. Saya juga tidak tahu berapa berapa tinggi badan Hawa. Dengan leher jenjangnya Hawa menengadah sambil menelan liur, dia menjulurkan tangannya. Tidak perlu memanjat. 

Kok bisa ?. Pada hal sudah pernah diberi tahu oleh Adam sebelumnya untuk tidak memakannya. Adam ada di sebelahnya.

Bagaimana reaksi Adam ketika Hawa akan memetik buah pohon itu. Adakah dia marah, melotot atau mengingatkan Hawa, atau mengusir ular itu ? Tidak. Adam bungkam. Mingkem. Mungkin dia takut kepada Hawa. Parahnya lagi, Hawa memberikan sebagian buah itu kepada Adam yang BERSAMA SAMA dengan dia, dan Adam suaminya itu pun memakannya. (Kej. 3,6).

Sebagai pria, saya menyayangkan sikap Adam ini. Apakah dia sedemikian takut dan tidak berani kepada isterinya?. Kenapa tidak dibentaknya, ditonjoknya atau setidaknya dilarangnya Hawa untuk berbuat demikian. Bukankah Adam sendiri yang langsung mendapat perintah dan petunjuk Tuhan untuk tidak boleh memakan dari buah pohon itu, ketika Hawa belum diciptakan ? Atau apakah dia berfikir larangan itu hanya berlaku untuknya?.

Atau apakah Adam ini sudah sedemikian tua, sementara Hawa masih muda, di mana dia ketakutan kepada isterinya ini ? barangkali dia hanya mampu menggerutu, entahlah. Ini mirip seperti kisah manusia modern yang tidak kuasa melarang isterinya menggesek kartu kreditnya berbelanja di mal mal mahal atau tamasya kemana mana, sementara diam diam suaminya menggerutu.  Adam ini, dalam pandangan saya termasuk golongan suami yang ISTI. Suami Takut Isteri.

Jakarta, Jan. 2020 sp

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun