Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gara-gara Minol, Dua Kawanku Masuk Liang Lahat

13 November 2020   23:54 Diperbarui: 14 November 2020   00:14 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, karena merasa minuman beralkohol biasa tidak lagi bisa membuatnya mabuk kecuali dengan jumlah yang banyak, menurut keterangan istrinya malam harinya Arpus beserta kawan-kawan lainnya pesta miras. 

Karena jumlahnya tak banyak, Arpus dan kawan-kawan mencampur minuman keras tersebut dengan obat batuk cair dan obat nyamuk oles---oplosan. 

Masih dijelaskan istrinya, sehabis pesta miras, Arpus dan kawan-kawan tiba-tiba merasa mual dan pusing sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Daerah Kabupaten Sumedang. Sayang, nyawa Arpus dan tiga orang lainnya tak tertolong. 

Mendengar kematian Arpus, saya sempat shok. Betapa tidak, seperti saya bilang, sehari sebelumnya saya sempat menasihati dia agar mengurangi kebiasaan buruknya itu. 

Namun, sudah suratan takdirnya. Arpus si tetangga sekaligus kawan itu harus meregang nyawa oleh kebiasaannya menenggak minuman keras. 

Yang kedua, terjadi belum genap lima bulan. Salah seorang teman satu profesiku kelakuannya hampir sama dengan Arpus. 

Tiap hari badannya harus diisi minuman keras. Dalihnya juga sama. Badan terasa tak bergairah bila tidak diisi minuman beralkohol. 

Kawan saya yang satu ini namanya Bola. Nama panggilan akrab di lapangan. Karena kerjanya yang lincah dan tak mengenal lelah.

Bila dengan Arpus, saya sempat ngobrol sehari sebelum dia meninggal. Dengan Bola justru menjadi saksi kejadian.

Hari itu siang, Bola sama sekali belum kelihatan merah matanya. Saya pikir dia belum diisi minuman keras. 

Dan, benar saja. Dia mengaku lagi tidak mau minum, sebab ulu hatinya sakit. Mag nya kambuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun