Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Plus Minus Puan dan AHY Menuju Pilpres 2024

7 Agustus 2020   20:03 Diperbarui: 7 Agustus 2020   20:24 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, AHY juga sempat bersilaturahmi dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan berkunjung ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Terakhir, seperti telah disinggung pada paragraf di atas,  AHY menemui Puan Maharani.

Sayangnya, meski saat ini menjabat sebagai Ketum partai, tidak serta merta membuat AHY bisa langsung mencalonkan diri pada Pilpres 2024, karena perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu 2019 lalu hanya 7,77 persen. Sementara, jika tidak ada perubahan, ambang batas pencapresan atau presidential threshold adalah 25 persen suara sah  nasional atau 20 persen jumlah kursi di DPR. Sebagaimana diketahui, jumlah kursi Demokrat hanya 54 kursi.

Dengan kata lain, sudah barang tentu Partai Demokrat butuh kerja lebih keras untuk melakukan pendekatan atau lobi-lobi politik agar AHY bisa mendapatkan tiket otomatis. Baik itu sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).

Tapi, seperti dikutip dari detikcom, nilai positifnya adalah elektabilitas AHY berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada Juli 2020 naik menjadi 6,8 persen dari sebelumnya 4,8 persen. Ada peningkatan hampir 50 persen. 

Sedangkan elektabilitas Partai Demokrat meningkat menjadi 5,7 persen dari sebelumnya 3,6 persen, atau meningkat hampir 60 persen. Hal ini tentu menjadi modal positif dan catatan bagi para calon mitra koalisi.

Nah, dengan modal politik dan modal elektabilitas di atas, menarik ditunggu, apakah Puan dan AHY bisa bertarung di Pilpres 2024 atau tidak.


Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun