Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jurus "Silat Lidah" Anies tak "Sakti" Lagi

15 Juli 2020   20:14 Diperbarui: 16 Juli 2020   00:51 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka bertiga, benar-benar konsen untuk mematahkan penyebaran virus asal Wuhan, China ini, jangan sampai terus bergerak liar.

Hanya saja, hasilnya menunjukan progres berbeda. Hingga saat ini, DKI Jakarta memang masih termasuk kontributor terbanyak kasus positif virus corona di tanah air.

Selain itu, dibanding dengan Jawa Barat dan Jawa Tengah. DKI Jakarta masih terus menyisakan masalah dalam hal distribusi bantuan sosial (Bansos), bagi masyarakat terdampak.

Sebut saja, dobel data penerima dan salah sasaran. Sementara, janji yang disampaikan Anies, bahwa segala permasalah itu seolah tidak akan terjadi. Akan tetapi, faktanya menunjukan hasil berbeda.

Nah, karena gampang janji dan hasilnya tidak sinkron dengan realita ini, yang mungkin membuat kepercayaan masyarakat terhadapnya menurun. Dan, sebagai "sanksinya" adalah, elektabilitas Anies terus merosot.

Hal tersebut membuktikan, bahwa dalam hal penilaian elektabilitas, kepiawaian Anies dalam bersilat lidah atau memainkan narasi, sepertinya tidak mampu menolong.

Diprotes Karena Ingkar Janji

Bicara tentang "bersilat lidah". Jurus-jurus Anies boleh jadi sudah sangat unggul dibanding dengan para pimpinan daerah atau politisi lainnya.

Dengan "kesaktian" jurus-jurus "silat lidahnya" pula, pada Pilgub DKI Jakarta 2017, dia mampu "menundukan" warga DKI Jakarta untuk mendukungnya. 

Terbukti, Anies yang berpasangan Sandiaga Uno, mampu mengalahkan petahana yang sebenarnya jauh lebih diunggulkan. Pasangan dimaksud adalah, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dengan Djarot Syaeful Hidayat.

Salah satu jurus "silat lidah" yang dikeluarkan Anies untuk mengalahkan pasangan petahana itu adalah dengan menjanjikan terhadap warga Jakarta, akan menolak tegas adanya reklamasi di Teluk Jakarta. Dengan dalih, reklamasi akan merugikan para nelayan dan lingkungan yang berada di sekitaran wilayah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun