Mohon tunggu...
SHAGGY AMANDA
SHAGGY AMANDA Mohon Tunggu... mahasiswa

saya sebagai mahasiswa keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran perawat komunitas dalam penanggulangan HIV/AIDS dan upaya penghapusan stigma terhadap ODHA

7 Juli 2025   16:12 Diperbarui: 7 Juli 2025   16:12 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

LATAR BELAKANG

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) tetap menjadi masalah kesehatan global yang signifikan (Kristiani Lalan & Arlin Adam, 2025). HIV merupakan virus yang menyebabkan terserangnya sistem kekebalan tubuh pada manusia, sedangkan AIDS merupakan virus yang muncul setelah sistem kekebalan tubuh terserang oleh virus HIV dalam jangka waktu lima tahun hingga sepuluh tahun atau lebih. Seseorang yang sudah terinfeksi oleh virus ini akan menjadikan kekebalan tubuh semakin lemah, serta satu atau lebih penyakit lain yang mungkin akan timbul pada seseorang pengidap HIV ini akan menjadi lebih berat dari biasanya (Pendidikan et al., 2025). Berdasarkan data United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) tahun 2022, jumlah orang yang hidup dengan HIV mencapai 6,5 juta jiwa, dengan estimasi infeksi HIV baru sebanyak 220.000--400.000 kasus dan angka kematian akibat AIDS lebih dari 150.000 jiwa. Kesulitan dalam menangani masalah ini diperparah oleh adanya stigma dan diskriminasi yang dialami oleh penderita HIV. Pada tahun 2019, satu dari tiga perempuan yang hidup dengan HIV melaporkan bahwa mereka telah mengalami setidaknya satu jenis diskriminasi yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. (UNAIDS, 2023).

Situasi ini semakin kompleks dengan meningkatnya kasus pada kelompok usia remaja. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 mencatat adanya 86.780 kasus kumulatif HIV/AIDS, di mana sebagian besar terjadi pada usia remaja. Selain itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan pada tahun 2022 terdapat 741 remaja usia 15--19 tahun yang terinfeksi HIV, serta 172 kasus yang terjadi pada anak usia 14 tahun (Kusuma, 2025). Fenomena ini menunjukkan lemahnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS, yang pada akhirnya memicu sikap negatif dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). (Octavia, 2025). Dalam konteks inilah, keperawatan komunitas memainkan peran utama dalam mendukung program HIV nasional, bukan hanya sebagai penyedia layanan medis, tetapi juga sebagai penggerak perubahan sosial. Perawat komunitas hadir untuk menjembatani antara layanan kesehatan dan masyarakat, dengan memberikan edukasi, dukungan psikososial, dan membangun lingkungan yang inklusif bagi ODHA agar mereka dapat hidup sehat dan berdaya tanpa stigma.

PEMBAHASAN

Melihat kompleksitas permasalahan HIV/AIDS yang dipaparkan sebelumnya, diperlukan peran yang menyeluruh dari tenaga kesehatan, khususnya perawat komunitas, dalam merespons tantangan tersebut. Perawat komunitas hadir sebagai ujung tombak dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif di tingkat masyarakat. Peran mereka tidak hanya terbatas pada aspek medis, tetapi juga mencakup dimensi sosial dan psikologis untuk mendukung program penanggulangan HIV/AIDS secara komprehensif. Berikut ini adalah berbagai peran penting yang dijalankan perawat komunitas dalam pelayanan kesehatan masyarakat. (Sulidah, 2023):

  • Promotor kesehatan. Peran perawat komunitas sebagai promotor kesehatan sangat penting dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan mencegah penyakit. Berikut adalah beberapa aspek dari peran perawat komunitas sebagai promotor kesehatan:
  • Edukasi kesehatan.
  • Kampanye kesehatan.
  • Pengidentifikasi masalah kesehatan. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan, perawat komunitas memiliki peran yang sangat penting dalam mengumpulkan informasi tentang keadaan kesehatan masyarakat di wilayah atau komunitas tertentu. Mereka bertugas untuk mengamati, mengumpulkan data, dan menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat di lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa aspek peran perawat komunitas sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan:
    • Survei kesehatan masyarakat.
    • Analisis data kesehatan.
    • Melakukan home visit.
    • Mengadakan FGD (Focus Group Discussion) atau wawancara.
    • Mengidentifikasi kelompok rentan.
    • Melakukan pemeriksaan kesehatan awal. Perawat komunitas dapat melakukan pemeriksaan kesehatan awal atau skrining di masyarakat untuk mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini.
  • Pelaksana intervensi kesehatan. Sebagai pelaksana intervensi kesehatan, perawat komunitas memiliki peran aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, dan masyarakat di tingkat komunitas. Intervensi kesehatan adalah tindakan atau upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit, mempromosikan kesehatan, atau mengatasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelayanan ini meliputi pemeriksaan kesehatan, imunisasi, perawatan luka, pemantauan kesehatan ibu dan bayi, serta memberikan edukasi kesehatan kepada individu dan keluarga. Perawat komunitas terlibat dalam program-program pencegahan penyakit di masyarakat seperti imunisasi, program pencegahan penyakit menular, kampanye pencegahan HIV/AIDS, program deteksi dini kanker, dan sebagainya. Perawat komunitas berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat dan mengadopsi perilaku kesehatan yang positif. Mereka dapat melakukan kampanye promosi kesehatan, mengadakan penyuluhan, dan mengorganisir kegiatan-kegiatan yang mendorong gaya hidup sehat. Perawat komunitas dapat melakukan manajemen kasus kesehatan untuk individu dengan kondisi kronis atau kompleks. Mereka membantu mengoordinasikan pelayanan kesehatan yang diperlukan, termasuk kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
  • Manajer perawatan kesehatan komunitas. Sebagai manajer perawatan kesehatan masyarakat, perawat komunitas memiliki peran strategis dalam mengelola dan mengkoordinasik pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat komunitas. Peran mencakup berbagai aspek yang bertujuan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas pelayanan kesehatan di komunitas. Perawat komunitas berperan dalam merencanakan program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat. Mereka melakukan penilaian kesehatan komunitas, mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada, dan merumuskan program-program intervensi yang relevan dan dapat diimplementasikan.
  • Advokat kesehatan. Perawat komunitas berperan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang isu-isu kesehatan yang relevan. Mereka menyediakan informasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat sehingga individu dan kelompok dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan mereka. Perawat komunitas memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan yang diperlukan. Mereka membantu individu dan keluarga dalam mengatasi hambatan akses seperti masalah ekonomi, geografis, dan sosial..
  • Pendamping kesehatan. Sebagai pendamping kesehatan, perawat komunitas memiliki peran yang mendukung dan membantu individu, keluarga, dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan kesehatan yang optimal. Mereka berfungsi sebagai mitra yang bekerja bersama dengan klien untuk mengidentifikasi kebutuhan kesehatan, menyusun rencana perawatan yang sesuai, dan memberikan dukungan dalam menjalankan perubahan perilaku kesehatan. Perawat komunitas melakukan penilaian kesehatan komprehensif terhadap individu, keluarga, dan kelompok untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan kebutuhan klien. Penilaian ini mencakup aspek fisik, psikososial, ekonomi, dan lingkungan.
  • Kolaborator. Sebagai kolaborator, perawat komunitas memiliki peran yang aktif dalam bekerja sama dengan berbagai pihak atau anggota tim kesehatan lainnya untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat.
  • Rehabilitator. Perawat komunitas berfokus pada membantu klien untuk mengembalikan fungsi fisik, ment dan sosial mereka setelah mengalami kondisi kesehatan yang mengganggu.
  • Konsultan. Sebagai konsultan, perawat komunitas memiliki peran sebagai penyedia saran dan dukungan ahli dalam masalah kesehatan masyarakat. Mereka berperan sebagai narasumber dan penasihat untuk individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam hal kesehatan dan masalah terkait kesehatan. Perawat komunitas memberikan pandangan professional

Dengan demikian, kehadiran perawat komunitas tidak hanya berperan dalam aspek medis, tetapi juga menjadi penggerak utama perubahan sosial yang mampu memutus mata rantai stigma terhadap HIV/AIDS. Upaya kolaboratif dan berkesinambungan perlu terus dikembangkan agar masyarakat dapat menjadi lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi ODHA untuk hidup sehat dan produktif.

PENUTUP

HIV/AIDS masih menjadi tantangan kesehatan global yang tidak hanya berdampak pada aspek medis, tetapi juga sosial, ekonomi, dan psikologis penderita. Tingginya angka infeksi baru dan kematian akibat AIDS, sebagaimana dilaporkan oleh UNAIDS, menunjukkan bahwa upaya penanggulangan HIV/AIDS memerlukan strategi yang lebih komprehensif dan berkesinambungan. Salah satu faktor yang memperburuk situasi adalah masih kuatnya stigma dan diskriminasi yang dialami oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA), baik di tingkat keluarga, masyarakat, maupun layanan kesehatan. Stigma ini tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup ODHA, tetapi juga menghambat akses mereka terhadap layanan kesehatan yang dibutuhkan. Dalam konteks inilah, perawat komunitas memiliki peran yang sangat strategis untuk menjembatani kesenjangan antara layanan kesehatan dan kebutuhan masyarakat. Mereka hadir sebagai promotor kesehatan yang memberikan edukasi tentang pencegahan dan penanganan HIV/AIDS, pengidentifikasi masalah kesehatan di tingkat komunitas, hingga pelaksana intervensi yang membantu masyarakat memperoleh layanan kesehatan yang inklusif. Selain itu, perawat komunitas juga berfungsi sebagai pendamping, advokat, dan kolaborator yang mendorong terbentuknya lingkungan yang bebas stigma dan lebih peduli terhadap kesejahteraan ODHA. Optimalisasi peran perawat komunitas harus menjadi prioritas dalam kebijakan kesehatan nasional. Diperlukan dukungan lintas sektor, peningkatan kapasitas perawat, dan kerja sama erat dengan tokoh masyarakat serta organisasi non-pemerintah untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS.

DAFTAR PUSTAKA

Kristiani Lalan, & Arlin Adam. (2025). Analisa Pengetahuan Dan Perilaku Remaja Tentang Hiv/Aids Dan Pencegahannya. Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 4(1), 31--35. https://doi.org/10.56127/jukeke.v4i1.1939

Octavia, Y. T. (2025). PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TERHADAP HIV/AIDS. 20--61.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun