Mohon tunggu...
SAMINA SAMINA
SAMINA SAMINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa

Masih pemula.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jessica Wijaya, Menemukan Kepercayaan Diri di Jalan Tuhan

27 Oktober 2021   15:04 Diperbarui: 27 Oktober 2021   15:07 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Jessica Wijaya

Jessica Wijaya (JW) atau yang biasa dikenal sebagai Chika ini lahir di kota Mataram, Lombok Indonesia pada tanggal 4 Mei 2002. Ia merupakan keturunan China-Indonesia atau yang biasa disingkat dengan Chindo. Ia memiliki hobi bernyanyi, membuat kue, dan menikmati waktunya sendiri. Ia adalah anak pertama dari 3  bersaudara. Nah, sebagai seorang kakak ia dijadikan panutan oleh adik-adiknya. Dimulai dari peran pentingnya sebagai seorang kakak ia membantu bisnis keluarga, aktif dalam kegiatan sekolah, dan sering melakukan pelayanan di gereja sehingga memberikan pelajaran dan contoh yang baik untuk adik-adiknya.

Perempuan asal Lombok ini, memiliki tipe kepribadian Ambivert yang merupakan gabungan dari kepribadian Introvert dan Ekstrovert. Dalam kondisi tertentu ia bisa berinteraksi dengan mudah di kehidupan sosial yang mana mendukung sikapnya untuk profesional, dan ia ini sangat suka memimpin di sebuah forum ataupun kelompok untuk menunjukan jalan pemecahan masalah dalam suatu kegiatan. Tak hanya itu, ia juga memiliki talenta dalam bernyanyi dan sering berpartisipasi dalam pelayanan gerejanya untuk menyanyikan lagu kerohanian. Namun, perjalanannya menjadi seperti sekarang ini patut diacungi jempol. Ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia bukanlah tipikal orang yang suka mengemban banyak tanggung jawab. Ia juga sangat mudah demam panggung ketika tampil atau berbicara dihadapan orang lain dan keadaan ini terjadi hingga ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). 

Memasuki tahun pertama di SMA, ia mendapatkan perlakuan yang tidak sepantasnya dari beberapa teman kelasnya sehingga ia tidak mendapatkan seorang teman pun saat itu. Pembulian yang dilakukan teman-temannya secara verbal dengan menghina dan meremehkan fisiknya. Walaupun mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari teman-teman kelasnya dan mengalami pembulian, perempuan asal Lombok ini terus menjalani hidupnya dan tetap berjalan di jalur yang ia yakini. Ia percaya bahwa jika terus berada dalam jalan yang benar dan tidak membalas perlakuan buruk orang lain terhadapnya, ia dapat menemukan sebuah jalan keluar dari situasinya saat itu. Selama ia berdoa dan mengabdikan dirinya Kepada Tuhan, jawaban dari doa-doanya mulai bermunculan dan ia mendapatkan bantuan dari langit secara spiritual setelah berdoa dengan keyakinannya. Memasuki tahun kedua di SMA, ia mulai menunjukkan bakatnya kepada orang-orang, menjadi komiti secara sukarelawan, dan bergabung menjadi anggota keagamaan di sekolahnya. Selama menjalani perubahan dalam hidup berkat doa-doanya ia mendapatkan kepercayaan diri untuk berbicara di depan banyak orang, dan banyak orang mulai mempercayakan serta mengandalkan dirinya untuk mengemban tanggung jawab sehingga hal itu pun memberikan dampak baik pada gereja yang sering dikunjungi. Pihak sekolah mulai bekerja sama dengan gereja tersebut untuk kegiatan keagamaan di sekolahnya. 

Di tahun ketiga SMA-nya, ia dipercayakan lebih banyak lagi dalam hal-hal keagamaan Imtaq, ia adalah satu-satunya murid yang mendapatkan privilege yang tidak mengharuskannya melakukan ujian keagamaan, ia begitu banyak mendapatkan rasa kepercayaan dari orang-orang, dan ia juga menjadi salah satu perwakilan sekolah yang bisa tampil di RRI Mataram.

 Jessica Wijaya saat ini telah mendapatkan kepercayaan diri dalam melakukan segala hal untuk menjalani karirnya. Kini ia tengah melanjutkan perguruan tingginya di President University dengan mengambil jurusan Komunikasi, walaupun berada dalam kondisi pandemi dan melakukan berbagai macam kegiatan kuliah secara online ia tetap menjalankan aktivitas kampusnya untuk tetap produktif. Ia juga mengikuti beberapa organisasi dan ekstrakulikuler yang ada di kampusnya seperti menjadi anggota Bendahara di President University Major Association of Communications (PUMA COMM), President University Idol (PU Idol), Youthcare, dan Kerohanian. 

 Tidak hanya itu, ia juga memiliki banyak kegiatan di luar kampus yang masih aktif yaitu membantu mengelola keuangan bisnis keluarganya, memimpin sebuah ministry "Pemimpin Pujian" dalam bidang musik sejak tahun 2017 hingga sekarang, mengeluarkan beberapa inovasi yang baru memicu para pemuda untuk mengeluarkan kreativitas dan mencetuskan idenya, Vocal Trainer untuk pemula, dan Guitar Trainer untuk pemula. Meskipun, memiliki begitu banyak kegiatan ia tetap bisa memprioritaskan hal-hal yang lebih penting dilakukan dan mempersiapkannya terlebih dahulu.

 Kini, ia memiliki banyak tanggung jawab setelah mendapatkan kepercayaan dirinya dalam memulai suatu perjalanan. Adapun beberapa motivasi hidup yang ia terapkan dalam perjalanannya ialah, 

1. Sebuah kepercayaan yang ia yakini datang dan merupakan berkat dari Tuhan,

2. Kepercayaan itu belum tentu datang dua kali,

3. Jangan ragu mengambil sebuah kesempatan mau sekecil apapun itu, karena nantinya dari suatu hal yang kecil bisa berubah menjadi suatu hal yang besar, dan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun